TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Rosan Perkasa Roeslani memprediksi penjualan otomotif, khususnya mobil, selama Ramadan hingga Lebaran meningkat. Kondisi ini akan mengoreksi penjualan mobil dalam negeri yang lesu pada kuartal pertama karena dinamika politik.
BACA: Dihadang AS, Huawei Dirikan Unit Bisnis Pengembangan Mobil Pintar
"Kalau dilihat indikasinya, penjualan mobil meningkat karena (masyarakat) ada duit lebih," ujar Rosan saat ditemui Tempo di kawasan Patiunus, Jakarra Selatan, Rabu, 5 Juni 2019.
Rosan tak menjelaskan angka prediksi pertumbuhan penjualan otomotif sepanjang Lebaran. Namun ia memastikan kondisi pasar otomotif Tanah Air lebih bergairah ketimbang kuartal pertama, bahkan periode yang sama tahun lalu.
BACA: Akibat Perang Dagang, Harley-Davidson Akan Bangun Pabrik di Eropa
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor atau Gaikindo pada kuartal I 2019 mencatatkan penjualan kendaraan wholesales sebesar 253.863 unit dan retail 259.291 unit. Realisasi tersebut turun 13,1 persen secara wholesales dan 10,8 persen retail dari periode yang sama tahun lalu.
Rosan mengakui realisasi penjualan yang menurun ini akibat pemilihan umum atau Pemilu. Ia berharap daya beli masyarakat yang meningkat pada Lebaran ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi sehingga berdampak pada penjualan otomotif.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi saat ditemui pada Mei lalu di kawasan Senayan mengatakan target penjualan mobil sebanyak 1,1 juta hingga akhir tahun akan tercapai. Salah satu momentum yang diharapkan untuk menggeber penjualan mobil adalah Lebaran.
Selain itu, upaya yang dilakukan untuk menggenjot penjualan mobil adalah dihelatnya pameran otomotif. "Kami juga butuh produk baru dan special program. Orang yang tadinya nunda pembelian langsung bisa beli," ucapnya.
Adapun tren penjualan mobil saat Lebaran tercatat positif untuk jenis mobil bekas. Beberapa waktu lalu, Carsome, platform jual mobil bekas daring memaparkan adanya lonjakan penjualan mobil bekas sebesar 37 persen pada periode mulai awal tahun bulan Januari sampai Mei berjalan. Tren ini diprediksi terus meningkat sampai awal Juni 2019 menjelang Idul Fitri.
BISNIS | EKO ARI WIBOWO