TEMPO.CO, Jakarta – Manajemen perusahaan maskapai Lion Air akan menggelar investigasi terkait adanya insiden gagal terbang penumpang karena ditolak petugas di counter check in pada masa mudik Lebaran, Minggu, 2 Juni 2019. Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan penyelidikan mendalam dilakukan untuk menjamin kenyamanan dan kemanan penumpang.
BACA: Penumpang Ditolak Check In, Menhub Minta Penjelasan Lion Air
“Lion Air berupaya dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dengan senantiasa mengutamakan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan, safety first,” tutur Danang dalam keterangan tertulis yang disiarkan pada Selasa, 4 Juni 2019.
Insiden penolakan check in itu bermula saat penumpang bernama Muhammad Chozin Amirullah hendak terbang dari Jakarta menuju Pangkal Pinang dengan pasawat Lion Air JT-616 untuk mudik pada Minggu, 2 Juni 2019. Dalam salinan tiket elektronik yang diterima Tempo, Chozin seharusnya dijadwalkan terbang pukul 10.05 WIB pada 2 Juni dan akan tiba di tempat tujuan pukul 11.30 WIB.
BACA: Insiden Lion Air, Pengamat: Check In Online Bukan Keharusan
Staf khusus Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini mengaku sudah tiba di Terminal 1B Bandara Soekarno-Hatta jauh lebih awal untuk keperluan chek-in. Di counter check in, Chozin harus mengantre panjang. Karena antrean yang mengular tersebut, ia baru tiba di counter check in pukul 09.20. Alih-alih mendapatkan boarding pass, seorang petugas berinisial MFA malah mengatakan bahwa Chozin terlambat check in.
Chozin mengaku semakin terkejut saat mengetahui kursi yang sedianya menjadi miliknya itu sudah terisi oleh penumpang lain. Kala itu petugas mengatakan bahwa penumpang seharusnya melalukan check in online terlebih dulu.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya telah meminta penjelasan pihak Lion Air terkait aduan penumpangnya. Ia juga telah memerintahkan tim Direktorat Jenderal Perhubungan Udara untuk melakukan pendalaman terkait perkara tersebut.
“Saya sudah minta Dirjen Udara untuk meneliti, siapa orang yang terkena masalah. Kalau satu-dua orang yang mengalami masalah, klarifikasi apa yang terjadi,” ujar Budi Karya saat ditemui di kantor Kementerian Perhubungan pada Senin, 3 Juni 2019.
Danang memastikan, Lion Air akan patuh menjalankan kebijakan regulator. Danang juga mengatakan pihaknya meminta maaf atas insiden yang menimpa penumpangnya.
“Kami berterima kasih atas informasi yang disampaikan serta mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh salah satu penumpang,” ujarnya.
Dalam manifes penerbangan tersebut, Lion Air mengoperasikan Boeing 737-800NG dengan registrasi PK-LKW. Pesawat ini memiliki kapasitas 189 kursi kelas ekonomi. Menurut data reservasi, penerbangan JT-616 kala itu membawa 181 penumpang dewasa.