TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi menggelar rapat rencana penanganan arus balik Angkutan Lebaran 2019 bersama Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Refdi Andri dan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Desi Arryani dengan stakeholder terkait. Rapat itu menghasilkan enam poin strategis untuk arus balik lebaran mendatang.
Budi mengatakan setelah beberapa hari melakukan arus mudik, terbaca bahwa ada kebiasaan masyarakat berangkat setelah maghrib sehingga saat perjalanan di jalan tol mereka sudah kelelahan. Sedangkan saat tengah malam atau pagi hari rest area menjadi permasalahan.
Baca: Menhub: Angka Kecelakaan Arus Mudik Menurun hingga 15 Persen
"Dengan diberlakukannya one way, kami mengimbau masyarakat untuk melakukan perjalanan mulai salat subuh sehingga perjalanan siang atau sore masuk Jakarta,” kata Budi dalam keterangan tertulis, Senin, 3 Juni 2019.
Menurut Budi, jika perjalanan dilakukan tengah malam, maka rest area akan penuh sehingga banyak masyarakat yang istirahat di bahu jalan. "Dampaknya adalah hambatan di rest area," ujarnya.
Budi pun mengimbau agar masyarakat mengatur waktu kepulangan mereka. “Pulanglah lebih awal, misalnya tanggal 7. Jamnya juga harus diatur sehingga kalau perjalanan pagi hari maka tidak ada terlalu mengantuk,” kata dia.
Baca: 926 Ribu Kendaraan Meninggalkan Jakarta hingga H-3 Lebaran
Adapun keenam poin yang menjadi hasil rapat tersebut yaitu:
1. Rambu-rambu di akses masuk rest area harus sudah terpasang sebelum pelaksanaan one way arus balik, yakni sebelum 7 Juni.
2. Penambahan mobile toilet termasuk kanopi pelindung untuk antrean toilet harus dipenuhi sebelum 7 Juni.
3. Untuk mengantisipasi mobil mogok di jalan tol, diminta kepada BUJT untuk menambah mobil Layanan Jalan Tol (mobil patroli) dan menempatkan mobil derek serta menempatkan bengkel Agen Pemegang Merk (APM) di rest area tipe A sebelum 7 Juni.
4. Menempatkan informasi call center bantuan emergency yang dapat dihubungi setiap saat, yang ditempatkan di bawah rambu dan tempat strategis.
5. Gerbang Tol Palimanan merupakan gerbang tol pembayaran cluster 2 dan tapping cluster 1, sehingga perlu adanya penambahan mobile reader dari 28 unit menjadi 38 unit dan EDC dari 2 menjadi 12 di GT Palimanan.
6. Waktu pelaksanaan one way tanggal 7 Juni sampai 10 Juni dimulai pukul 12.00 sampai 24.00 WIB dari KM 414 Kalikangkung sampai KM 70 Cikampek Utama dan selanjutnya diberlakukan contraflow dari KM 70 sampai KM 65 atau sesuai dinamika di lapangan dengan pertimbangan dari Kepolisian.
Mobil para pemudik memadati gerbang Tol Merak pada H-6 Lebaran di Merak, Banten, 30 Mei 2019. Tol Tangerang-Merak mengalami peningkatan volume kendaraan pada H-6 Lebaran. TEMPO/Amston Probel
Sementara itu, Kepala Korlantas Inspektur Jenderal Refdi Andri mengatakan rapat ini merupakan evaluasi dalam bentuk diskusi untuk menerima masukan tentang apa yang sudah dilakukan, khususnya pergerakan masyarakat di Tol Trans Jawa maupun jalan arteri di jalur utara dan selatan.
“Yang menjadi fokus kita yaitu pada tanggal 7-10 Juni. Kesepakatan dalam 6 poin tersebut merupakan evaluasi setelah 6 hari arus mudik berjalan,” ujar Refdi.
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani mengatakan sampai Senin pagi pukul 06.00 WIB di Cikampek Utama telah lewat sebanyak 515.653 kendaraan. Ditambah dengan kendaraan yang menuju arah Merak dan Jagorawi, totalnya menjadi 926.852 kendaraan. "Kita menganggap masih ada sisa sebanyak 369.904 kendaraan yang keluar Jakarta," ujarnya.
Desy juga menyatakan sampai tadi pagi masih cukup padat pemudik lebaran yang meninggalkan Jakarta sehingga one way hari ini dilakukan hingga pukul 19.00 atau 21.00 dengan mempertimbangkan pergerakan kendaraan.