TEMPO.CO, Bandarlampung - Pada H-3 menjelang Lebaran 2019 atau tiga hari sebelum hari raya Idul Fitri, travel-travel "gelap" atau ilegal semakin marak menawarkan jasa di Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan Provinsi Lampung.
BACA: H-4 Lebaran 2019, Pemudik Menyeberang ke Bakauheni Meningkat
Berdasarkan pantauan Antara, Minggu dini hari travel gelap dengan semua tujuan memarkir kendaraan mereka di dekat Terminal Terusan Bakauheni hingga menuju jalan keluar pelabuhan.
Menanggapi permasalahan tersebut pihak Dinas Provinsi Lampung akan berkoordinasi dengan pihak PT ASDP dan Kepolisian untuk memberikan pengawasan yang lebih intens kepada travel-travel ilegal ini.
"Ini kan pekerjaan yang tidak mudah sebab mereka (travel) ini memakai plat hitam dan mereka beralasan ingin menjemput keluarganya," kata Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Bambang Sembodo, di Lampung Selatan.
BACA: Pertamina Jamin Pasokan BBM di Tol Bakauheni - Terbanggi Besar
Ia juga meminta kepada pemudik untuk tidak menggunakan travel-travel ilegal tersebut untuk menghindarkan kejadian-kejadian yang tidak diinginkan di perjalanannya. "Masyarakat juga jangan mau dikecoh dengan tarif rendah yang ditawarkan oleh travel gelap yang kemudian setelah sampai dimintai tarif lebih tinggi dari yang ditawarkan," kata dia.
Menurut dia PT ASDP telah menyediakan bus-bus yang cukup banyak di Terminal Terusan Bakauheni untuk mengangkut para pemudik baik itu yang berpendingin ataupun tidak.