TEMPO.CO, Madiun - Arus lalu lintas di jalan tol Trans Jawa ruas Ngawi - Kertosono semakin meningkat pada H-5 Lebaran. General Manajer Operasi dan Pemeliharaan PT Jasa Marga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) selaku operator Tol Ngawi - Kertosono, Charles Lendra, mengatakan jumlah kendaraan yang keluar Gerbang Tol Madiun sampai pukul 14.00 WIB sebanyak 4.362 unit.
Baca juga: Puncak Arus Mudik di Stasiun Madiun Diprediksi 31 Mei
Baca Juga:
Sebaliknya, jumlah mobil yang masuk melalui Gerbang Tol Madiun, Caruban, dan Nganjuk tercatat sebanyak 3.191 unit. Jumlah itu dipastikan meningkat pada rekapitulasi shift II yang berakhir pada pukul 22.00. "Secara kasat mata sudah ada peningkatan tapi untuk data angkanya baru bisa dilihat nanti," kata Charles saat dihubungi Tempo, Jumat 31 Mei 2019.
Berdasarkan data, Charles menjelaskan, jumlah kendaraan lebih banyak untuk yang keluar gerbang tol. Sejak H-10 atau Ahad, 26 Mei 2019 jumlah paling tinggi terjadi pada H-6 atau Kamis, 30 Mei 2019 dengan jumlah 11.251 kendaraan. Sedangkan jumlah paling banyak bagi kendaraan yang masuk tol terjadi H-6 atau Kamis dengan jumlah 8.213 kendaraan. "Yang paling banyak baik masuk atau keluar terjadi di Gerbang Tol Madiun," ujarnya.
Di titik gerbang tol Madiun itu diprediksi bakal terjadi kenaikan volume kendaraan selama beberapa hari ke depan. Terlebih ketika masa puncak arus mudik yang diperkirakan pada Ahad, 2 Juni 2019 atau H-3 Lebaran. Jumlah total kendaraan yang masuk maupun keluar tol bisa mencapai 22.994 unit.
Untuk mengatasi kemacetan panjang di depan gerbang tol, pihak JNK menyiapkan rekayasa pelayanan. Loket pembayaran pada jalur keluar yang biasanya hanya tiga unit maka ditambah menjadi lima unit. Sedangkan, loket pada jalur masuk yang sebelumnya tiga dirubah menjadi satu.
Baca juga: Diskon Tol Selama Mudik, CMNP: Pendapatan Berkurang, Tapi...
"Kami juga akan menjemput pelayanan pembayaran dengan mendatangi mobil (yang antre)," ucap Charles sembari menyatakan penumpukan lalu lintas diperkirakan tak lebih dari dua kilometer.
Prediksi itu berbeda dengan yang disampaikan Kepala Resor Madiun Ajun Komisaris Besar Ruruh Wicaksono. Menurut dia, potensi kemacaten di jalur utama Madiun - Surabaya atau luar Gerbang Tol Madiun sepanjang lima kilometer. "Titik Macetnya bisa mencapai perbatasan Kota Madiun," ujar dia.
NOFIKA DIAN NUGROHO