TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki musim mudik lebaran tahun ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meminta pemerintah daerah ikut mengawasi penimbunan sampah pada rest area yang berada di wilayahnya.
Baca: BI Sediakan Penukaran Uang di Tol Trans Jawa, Ini Titik Lokasinya
Pasalnya, dari catatan KLHK, penimbunan sampah selama arus mudik lebaran tahun lalu melonjak dan mencapai 13.500 ton. "Total sampah mudik tahun lalu itu 13.500 ton dari total pemudik sebanyak 19.000 juta orang," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun KLHK, Rosa Vivien Ratnawati, Rabu, 29 Mei 2019.
Tahun ini pemudik diperkirakan ada sekitar 23 juta orang, dengan asumsi pembuangan sampah tiap orang 0,7 kg per hari bisa dihitung sendiri perkiraan sampahnya pada periode mudik ini," ucap Vivien.
Oleh karena itu, KLHK meminta pemerintah daerah untuk ikut mengawasi pemilahan sampah. "Baik untuk yang didaur ulang ataupun sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) dari Rest Area yang berada di wilayahnya," kata Vivien.
Hal ini disampaikan Vivien saat melakukan kampanye 'Mudik Asik Tanpa Sampah Plastik' di Rest Area KM 19 Tol Jakarta-Cikampek. Ia menyebutkan tren sampah pada arus mudik biasanya meningkat.
KLHK juga menerbitkan Surat Edaran kepada para Gubernur, Bupati, dan Walikota untuk meninjau sekaligus mengkampanyekan mudik tanpa sampah plastik. Kampanye itu dengan melakukan edukasi kepada masyarakat dan menyediakan sarana pengelolaan sampah yang memadai seperti mengadakan tempat sampah terpilah di fasilitas publik.
Baca: Menjelang Lebaran, Kemendag Waspadai Kenaikan Harga Gula Pasir
Sementara itu, Kepala Bidang Umum dan Logistik Rest Area KM 19, Desi Pratita, menyampaikan sejak pada masa arus mudik lebaran, penimbunan sampah di Rest Area KM19 akan meningkat dua kali lipat. Lonjakan volume sampah itu dihitung dari total timbunan sampah biasanya sebanyak 3 ton-4 ton per hari.
BISNIS