TEMPO.CO, Jakarta - Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi setuju dengan artikel majalah Forbes yang menyebut Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dan memang bisa menjadi macan baru Asia Tenggara.
Baca juga: Forbes Juluki Indonesia Macan Baru di Asia Tenggara
"Memang besar (potensi Indonesia jadi macan baru Asia Tenggara), sudah gitu average age (penduduk) nya 28 tahun dibanding negara-negara lain dan semuanya sudah melek teknologi. Sampai daerah-daerah sudah memakai smartphone dan sebagainya," kata Neneng di Parkir Selatan Senayan, Jakarta, Ahad, 26 Mei 2019.
Melihat kondisi itu, kata Neneng, Grab memanfaatkan dengan mengedepankan nilai untuk memberikan akses kepada orang-orang yang kurang beruntung. Seperti, mengenai income, kesempatan untuk bekerja, dan memberikan kesempatan naik kelas buat para pemuda dan startup untuk cepat berkembang di bidang teknologi.
Neneng mengatakan Grab juga menggelar Grab Venture Velocity dan Thinkubator untuk mengembangkan ekosistem digital, dengan peserta seluruhnya dari Indonesia.
Dia mengatakan sektor yang terpilih dari program itu ada dari tambak udang, donor darah, vendor bangunan konstruksi, air bersih, belanja online atau e-commerce, jasa dan tiketing.
"Ke depan kami akan bekerja sama dengan siapapun yang mau bekeja sama dengan kami, kami selalu open. Open, karena kami mau partner kita lebih maju juga dari kami. Karena mereka maju, kami juga ikut maju," ujarnya.
Majalah bisnis ternama Forbes menjuluki Indonesia sebagai macan Asia Tenggara baru. Kontributor Forbes Elad Natanson, penulis ekonomi digital Forbes dan pendiri Appnext, dalam artikelnya berjudul Indonesia: The New Tiger of Southeast Asia menyebut Indonesia telah mendorong perkembangan ekonomi digital di Asia Tenggara.
Natanson memaparkan alasan Indonesia bisa menjadi macan Asia Tenggara. Pertama, usia rata-rata Indonesia adalah 29, dan 60 persen dari populasi adalah 40 atau di bawah.
Kedua, Indonesia adalah salah satu negara pertama yang paling mobile di dunia, yang mana dari 150 juta pengguna internet di Indonesia, 95 persen atau 142 juta orang adalah mobile.
Ketiga, 60 persen dari semua orang dewasa Indonesia sekarang memiliki smartphone. "Ketiga faktor ini membuat Indonesia mewakili populasi besar penduduk asli digital muda yang paham mobile," tulis Natanson dalam laman Forbes.com.
Orang Indonesia menghabiskan 206 menit sehari di media sosial dibandingkan dengan rata-rata global dari 124 negara.
Baca berita Grab lainnya di Tempo.co
EKA YUDHA SAPUTRA