TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi hari ini melakukan inspeksi dan ramp check (pengecekan lapangan) terhadap angkutan lebaran di tiga lokasi berbeda, yaitu Stasiun Gambir, Jakarta Pusat; Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten; dan Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Dari hasil pengecekan tersebut, Budi menemukan sejumlah kekurangan yang harus diperbaiki di masa mudik lebaran 2019 ini.
Baca juga: 3 Pekan Lagi, Menhub Rampungkan Aturan Diskon Ojek Online
Pertama di Terminal Kampung Rambutan. Budi mendapati adanya satu bis Primajasa yang belum melakukan ramp check. Walhasil, Budi langsung melarang bus tersebut untuk melakukan perjalanan. "Nanti saya lihat, kalau random sampai tiga titik (ditemukan tidak ramp check) akan ditegur," kata Budi dalam tinjauannya, Minggu, 26 Mei 2019.
Secara nasional, Budi mengatakan ada sebanyak 30 persen bus yang belum melakukan ramp check. Ia telah meminta agar masing-masing operator bus melakukan ramp check secara mandiri. "Nah ini terbukti, mereka tidak lakukan, ada kekurangan," kata dia.
Sementara di Stasiun Gambir, Budi mengatakan hasil ramp check secara umum menunjukkan hasil yang baik untuk angkutan kereta. Hanya saja, harus ada antisipasi dari daerah jalur yang akan dilintasi kereta api, salah satunya yaitu potensi longsoran tanah.
"Jadi katakanlah daerah Garut sampai Ciamis, itu ada tebing-tebing yang selalu bergerak," kata dia. Oleh karena itu, kata Budi, Ia meminta PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI melakukan pengamatan terhadap tebing-tebing ini secara detail dan terus menerus.
Selain itu, Budi meminta PT KAI juga memperhatikan keselamatan di lintasan sebidang. Sebab saat ini, banyak sekali lintasan sebidang yang tidak berada di bawah tanggung jawab BUMN tersebut. "Oleh karena itu, koordinasi dengan pemda diperlukan karena kalau tidak, ini akan membawa suatu masalah bagi kita semuanya," kata Budi.
Terakhir yaitu di Bandara Soekarno-Hatta. Saat ini, kata Budi, seluruh pesawat terbang untuk lebaran 2018 ini sudah melakukan ramp check. Sehingga, seluruh pesawat terbang siap untuk mengangkut penumpang. Namun demikian, kata dia, Kemenhub tetap mengimbau maskapai atau operator bandara untuk melaksanakan semua Standar Operasional Prosedur (SOP) dari otoritas bandara dengan baik.
Di sisi lain, Menhub memandang PT Angkasa Pura 2 (Persero) juga sudah melakukan pengelolaan bandara dengan cukup baik dengan menerapkan Airport Operation Control Center (AOCC). Tak hanya itu, Budi juga mengaku senang karena di tengah kenaikan harga tiket ini, jumlah penerbangan tetap naik. "Dari 1.300 take off landing menjadi 1.470 per hari, diharapkan akan terjadi kenaikan 1-2 persen," ujarnya.