TEMPO.CO, Bandung -Pemerintah Jawa Barat menandatangani naskah kesepahaman dengan Go-Jek serta anak usahanya Go-Pay hari ini, Sabtu, 25 Mei 2019. “Kami ingin agar inovasi digital atau peningkatan UMKM dan sektor informal lebih dikembangkan lewat ekosistem Go-Jek dan Go-Pay,” kata Head of Regional Government Relations GOJEK Jawa Barat dan Banten, Muhammad Chairil, di Gedung Sate, Bandung, Rabu, Sabtu, 25 Mei 2019.
BACA: Kini, Pesan Bajaj Bisa Lewat Aplikasi Grab
Chairil mengatakan, kerja sama yang dijalin dengan pemerintah Jawa Barat berupa kolaborasi program. “Kolaborasi program yang intinya adalah bagaimana membangun suatu mitra kerja sama yang lebih strategis, tidak hanya pada pemerintah provinsi, tapi juga pada kegiatan yang dikembangkan oleh PKK, organisasi lain, dan kegiatan bersama Dekranasda,” kata dia.
Kerja sama tersebut juga meliputi penyelenggaraan pelatihan, fasilitasi usaha pemasaran, hingga akses lapangan kerja dalam ekosistem Go-Jek. “Tentunya kita ingin memberikan manfaat atau dampak yang lebih baik ke arah perkembangan bagi masyarakat Jawa Barat khususnya,” kata Chairil.
BACA: Kemenhub Diminta Atur Besaran dan Jangka Waktu Promo Ojek Online
Ketua Tim Penggerak PKK, merangkap Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil mengatakan, keluhan UMKM saat ini bukan sebatas akses modal serta kualitas SDM, tapi juga akses penjualan produknya. “Ketika ngobrol dengan Go-Jek seperti gayung bersambut, siapa pun nanti yang nanti menghasilkan produk, mereka bisa bantu termasuk memasarkannya dan lain-lain,” kata dia di Bandung, Sabtu, 25 Mei 2019.
Tindak lanjut kerja sama itu misalnya, Atalia yang diserahi tugas mengelola sekolah perempuan Sekoper Cinta (Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-Cita) Jawa Barat, mengaku akan melibatkan Go-Jek. Sekoper Cinta yang akan dimulai Juli-Agustus ini menargetkan memberi pelatihan pada semua perempuan putus sekolah di Jawa Barat. “Modul advance-nya di mana perempuan-perempuan ini dipersiapkan untuk masuk ke dunia kerja, atau mampu secara ekonomi untuk mandiri,” kata Atalia.
Atalia mengatakan, Go-Jek menyanggupi membantu pemasaran produk-produk yang dihasilkan peserta sekolah perempuan. “Saya kira karena Go-Jek ini secara nasional luar biasa sudah berjejaring, kerja sama ini bisa sangat kuat, sehingga kami akan sangat terbantu, bagaimana perempuan ini bisa mandiri dengan cara dibantu pemasarannya,” kata dia.