TEMPO.CO, Jakarta - Setelah aksi 22 Mei usai, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan penguatan sebesar 0,8 persen. Seluruh sektor berada di zona hijau dan mendorong penguatan IHSG pada awal perdagangan hari ini, Kamis 23 Mei 2019.
Baca: Terimbas Aksi 22 Mei, IHSG Ditutup di Zona Merah
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG terpantau menguat 0,87 persen atau 51,51 poin ke level 5.991,15 pada pukul 09.12 WIB. Sebelumnya, perdagangan dibuka rebound dengan penguatan 0,07 persen atau 4,40 poin ke level 5.944,03.
Kesembilan sektor bergerak di zona hijau pagi ini, dipimpin oleh sektor infrastruktur yang menguat 1,88 persen. Di posisi kedua disusul sektor tambang yang naik 0,81 persen dan industri dasar yang menguat 0,73 persen.
Kemudian pada pukul 09.42 WIB, IHSG melanjutkan penguatannya menjadi 1,14 persen atau 67,96 poin ke level 6.007,60. Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 5.942,17– 6.011.34. Adapun pada perdagangan Rabu (22/5), IHSG ditutup melemah 0,2 persen atau 11,74 poin ke level 5.939,64.
Sektor infrastruktur masih memimpin penguatan IHSG pada pukul 09.42 dengan +1,96 persen, disusul sektor konsumer yang menguat 1,21 persen dan industri dasar yang naik 1,19 persen.
Baca: IHSG Rontok Pasca Rusuh 22 Mei, Analis:Kecemasan Akan Berlalu
Sementara itu, sebanyak 229 saham menguat, 68 saham melemah, dan 336 saham stagnan dari 633 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Saham BBRI (+2,39 persen), TLKM (+2,54 persen), BMRI (+1,71 persen), dan UNVR (+1,78 persen) menjadi penopang utama penguatan IHSG pagi ini.
Kerusuhan di sekitar Kantor Bawaslu, Jakarta pada aksi 22 Mei kemarin telah melemahkan IHSG pada perdagangan kemarin. Pada sesi penutupan perdagangan Rabu sore, IHSG ditutup di zona merah.