TEMPO.CO, Jakarta - Analis pasar modal dari Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG tidak bakal terkena dampak langsung aksi 22 Mei 2019.
Baca juga: Massa Aksi 22 Mei Bubar, Nyaris Bentrok Dengan Polisi
"Menurut saya dampaknya tidak secara langsung ya," ujar analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan melalui pesan singkat, Rabu, 22 Mei 2019.
Pada hari ini, sejumlah massa pendukung calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno direncanakan melanjutkan aksi protes terkait hasil perhitungan Komisi Pemilihan Umum yang memenangkan pasangan calon inkumben Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
Menurut Dennies, aksi itu lebih mempengaruhi kepada kepercayaan investor baik di dalam maupun luar negeri. "Jadi saya rasa baik IHSG maupun nilai tukar tidak akan bergerak terlalu fluktuatif."
Adapun IHSG masih diproyeksikan melemah secara teknikal. Indeks diperkirakan bergerak pada kisaran level 5.886-6.028.
Sementara itu Kepala Riset Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih melalui keterangan tertulisnya mengatakan ada potensi indeks bursa Asia akan naik hari ini. Hal tersebut terlihat dari sebagian besar indeks futures bursa Asia yang hijau, termasuk indeks di bursa Indonesia (IHSG).
"Walaupun ada protes terhadap pengumuman KPU terkait hasil Pilpres yang justru dianggap sebagai waktu terbaik untuk membeli," ujar Lana.
Sebelumnya, pada Selasa 21 Mei 2019, IHSG bergairah. Penguatan IHSG itu bahkan terus berlanjut sepanjang hari hingga penutupan perdagangan.
Penguatan IHSG mulai berlanjut dengan dibuka naik 0,31 persen atau 18,29 poin di level 5.925,42 pagi tadi. Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG konsisten bergerak positif di level 5.925,42 – 5.996,54.
Baca berita aksi 22 Mei lainnya di Tempo.co
BISNIS