TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) berupaya mengebut proses perbaikan jalan nasional di Sumatera menjelang masa angkutan mudik Lebaran 2019. Sebab, kondisi jalan nasional di Sumatera masih ada kerusakan di beberapa titik.
Baca juga: Diskon Tol Trans Jawa di Musim Lebaran Diketok Pekan Depan
Baca Juga:
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, perbaikan jalan nasional di Sumatera terlambat dilakukan karena ada dua kali kegagalan lelang. Untuk itu, Kementerian PUPR bakal mengebut perbaikan jalan di Sumatra agar siap dilintasi pemudik.
"Secara policy, H-10 semua pekerjaan perbaikan akan diselesaikan dan Sumatera itu perlu mendapat perhatian," ujar Basuki usai rapat dengan Komisi V DPR, Selasa 21 Mei 2019.
Menurut Basuki, kondisi jalan di Sumatera perlu mendapat perhatian lebih karena kondisinya kurang siap dilintasi pemudik dibandingkan dengan jalanaan di Jawa. Dia menyebut, kemantapan jalan di lintas utara, tengah, dan selatan Jawa mencapai di atas 93 persen.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Sugiyartanto mengatakan panjang jalan nasional Sumatera mencapai 7.918 kilometer. Dia menambahkan, kemantapan jalan rata-rata di Sumatera sudah di atas 90 persen.
Di Sumatera, jalan nasional juga terbagi menjadi tiga lintas, masing-masing jalan lintas timur, jalan lintas tengah, dan jalan lintas barat. Kondisi jalan nasional di Sumatra diakui Sugiyartanto belum sepenuhnya mantap.
Saat ini perbaikan jalan sudah dilakukan berupa penambalan lubang. Perbaikan pada taraf tersebut merupakan penanganan maksimal yang bisa dilakukan dalam jangka pendek. "Ada yang baru memulai kontrak Februari sehingga [perbaikan] belum bisa dilakukan seluruhnya. Jadi masih ada kondisi jalan bergelombang," tutur Sugiyartanto.