TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat jangan panik atas isu virus cacar monyet atau “monkeypox”. “Saya sudah instruksikan Kadinkes waspada. Yang namanya potensi penyakit-penyakit impor, bawaan dari luar ini, jangan sampai menimbulkan kepanikan,” kata dia di Bandung, Jumat, 17 Mei 2019.
BACA: Viral Cacar Monyet di Singapura, Menkes: Belum Ada Vaksinnya
Ridwan Kamil mengatakan, pemerintah akan mengupayakan meminimalisir resko masuknya virus cacar monyet tersebut. “Mudah-mudahan tidak terjadi di Jawa Barat. Kita minimalisir, dan kita pasti akan update terkait langkah-langkahnya,” kata dia.
Dia mengimbau agar masyarakat juga menjaga diri. “Tetap namanya kesehatan mah jaga diri, jaga keluarga, dan jaga lingungan. Karena kalau dirinya seha, penyakit apapun, lokal maupun internasional tidak akan hadir kalau fisik kitanya kokoh dan kuat,” kata Ridwan Kamil.
BACA: Virus Cacar Monyet, Bandara Ini Pasang Alat Pemantau Suhu Tubuh
Dihubungi terpisah, General Manager Bandara Husen Sastranegara PT Angkasa Pura II, Anindika Nuryawan mengatakan, sudah mengambil langkah antisipasi untuk mencegah masuknya penyakit cacar monyet yang sudah ditemukan di Singapura.
“Kita sudah memasang alat pendeteksi suhu tubuh, dan disiapkan oleh tim Kantor Kesehatan Pelabuhan,” kata Anindika saat dihubungi Tempo, Jumat, 17 Mei 2019.
Anindika mengatakan, alat pendeteksi suhu tubuh tersebut ditempatkan di area kedatangan penumpang internasional di bandara Husein Sastranegara, Bandung. “Khususnya untuk mendeteksi penumpang yang datang dari Singapura,” kata dia.
Menurut Anindika, penerbangan pesawat dari Singapura kendati tidak tiap hari, tapi dalam sehari bisa menerima 3 kedatangan pesawat. Hingga saat ini belum ditemukan penumpang yang dicurigai mengalami gangguan kesehatan diduga terkena virus cacar monyet. “Belum ada,” kata dia.