Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Defisit Perdagangan, Darmin Nasution Dorong Investasi 2 Industri

image-gnews
Defisit Melebar, Pemerintah Tekan Belanja
Defisit Melebar, Pemerintah Tekan Belanja
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah berupaya menggenjot investasi di tengah tekanan ekonomi global yang membuat kinerja ekspor Indonesia melemah sepanjang 2019 ini. Akibat pelemahan ekspor ini, defisit neraca perdagangan Indonesia selama Januari-April 2019 mencapai US$ 2,56 miliar, lebih dalam dibandingkan Januari-April 2018 yang hanya US$ 1,4 miliar.

Baca juga: Defisit Perdagangan, Rupiah Jeblok ke 14.463 per Dolar AS

"Oleh karena itu, yang penting sekarang kami mendorong investasi, bukan hanya untuk industri berorientasi ekspor, tapi juga untuk industri substitusi impor," kata Darmin saat ditemui di kantornya di Jakarta Pusat, Jumat, 17 April 2019.

Salah satu upaya mendorong investasi ini adalah dengan memberikan fasilitas tax holiday atau keringanan pajak bagi investasi di kedua jenis industri. Darmin menyebut pemerintah telah memperbarui kebijakan tax holiday terhadap 200 jenis lebih industri. Kendati demikian, ia menyadari jumlah itu masih beberapa bagian saja dari keseluruhan industri yang tercatat dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).

Dalam rilisnya dua hari lalu, Rabu, 15 Mei 2019, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat defisit sepanjang tahun ini memang disebabkan neraca perdagangan migas yang sebesar US$ 2,76 miliar. Tapi angka ini sebenarnya turun dari defisit sepanjang Januari-April 2018 yang mencapai US$ 3,89 miliar.

Jika dilihat lebih detail, memburuknya defisit neraca perdagangan ini paling besar disebabkan oleh turunnya surplus neraca perdagangan non-migas. Dari semula US$ 2,48 miliar pada Januari-April 2018, anjlok menjadi hanya US$ 204 juta pada Januari-April 2019. Ekspor non-migas anjlok paling dalam, dari US$ 53,5 miliar pada tahun lalu, menjadi US$ 48,9 pada tahun ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejak pertengahan April 2019, rencana investasi di industri substitusi impor sempat akan masuk, yaitu dari perusahaan minyak asal Arab Saudi, Saudi Aramco. Perusahaan ini akan masuk dengan investasi senilai US$ 6 triliun di Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap atau Kilang Cilacap, Jawa Tengah.

Untuk memuluskan rencana ini, Kementerian Keuangan pun telah menyiapkan Tax Holiday bagi Saudi Aramco. Rencananya, Saudi Aramco bakal bekerja sama dengan PT Pertamina untuk menggarap proyek Kilang Cilacap ini. Namun ternyata sampai pertengahan Mei 2019 ini, belum ada kesepakatan final mengenai rencana investasi ini.

Sampai saat ini, kedua perusahaan masih terlibat dalam pembicaraan mengenai kerja sama ini. "Nanti kami update di akhir Juni , semua masih berproses," kata Vice President Communication PT Pertamina, Fajriyah Usman, saat dihubungi. 

Baca berita defisit lainnya di Tempo.co

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

21 jam lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024. Namun nilai ekspor mengalami penurunan secara tahunan. Tempo/Tony Hartawan
Pengamat Sebut Indonesia Terancam Twin Deficit, Apa Itu?

Indonesia berisiko menghadapi kondisi 'twin deficit' seiring dengan menurunnya surplus neraca perdagangan.


Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

7 hari lalu

Shinta Widjaja Kamdani, CEO Sintesa Group.
Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menanggapi soal keputusan pemerintah menjaga defisit APBN 2025 di bawah 3 persen.


BI: Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal

34 hari lalu

Tumpukan peti kemas di Pelabuhan New Priok Container Terminal One (NPCT1) Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi penurunan ekspor dan impor pada Januari 2024. Nilai ekspor Januari 2024 turun jika dibandingkan bulan sebelumnya pada Desember 2023 yang sebesar 22,39 USD miliar. TEMPO/Tony Hartawan
BI: Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal

Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan yang berlanjut pada Februari 2024 menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.


Bank Dunia Wanti-wanti RI soal Program Makan Siang Gratis, Airlangga: Mereka Belum Tau Programnya

49 hari lalu

Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto meninjau simulasi  program nasional Siswa Indonesia Sehat, Terampil dan Sejahtera (SISTARA) di SMPN 2 Curug Kabupaten Tangerang, Kamis, 29 Februari 2024. Dokumentasi Sekretariat Daerah Kabupaten Tangerang.
Bank Dunia Wanti-wanti RI soal Program Makan Siang Gratis, Airlangga: Mereka Belum Tau Programnya

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi peringatan Bank Dunia soal program makan siang gratis.


Ini Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo

51 hari lalu

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen, saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Selasa, 27 Februari 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Ini Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo

Bank Dunia angkat bicara soal program makan siang gratis inisiasi calon presiden Prabowo Subianto.


Neraca Perdagangan Indonesia dengan Mesir Surplus Rp 18,2 Triliun

56 hari lalu

Ilustrasi Ekspor Import. Getty Images
Neraca Perdagangan Indonesia dengan Mesir Surplus Rp 18,2 Triliun

Kementerian Perdagangan mencatat neraca perdagangan Indonesia dengan Mesir surplus Rp 18,2 triliun.


BI Catat Neraca Pembayaran Indonesia Surplus Rp 98 Triliun Sepanjang 2023

56 hari lalu

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Peningkatan tingkat inflasi ini terutama didorong oleh peningkatan baik harga energi dan harga pangan. Yang kemudian ditransmisikan dalam peningkatan komponen volatile food dan administered price. TEMPO/Tony Hartawan
BI Catat Neraca Pembayaran Indonesia Surplus Rp 98 Triliun Sepanjang 2023

Khusus kinerja Neraca Pembayaran Indonesia pada triwulan IV 2023, tercatat surplus US$ 8,6 miliar dolar AS.


BPS: Neraca Perdagangan Januari 2024 Surplus 45 Bulan Berturut-turut, Tembus USD 2,02 Miliar

15 Februari 2024

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.  Namun nilai ekspor mengalami penurunan secara tahunan. Tempo/Tony Hartawan
BPS: Neraca Perdagangan Januari 2024 Surplus 45 Bulan Berturut-turut, Tembus USD 2,02 Miliar

Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 45 bulan berturut-turut sejak bulan Mei 2020. Nilainya mencapai US$ 2,02 miliar.


Analis Ungkap Sentimen Penentu Pergerakan Rupiah vs Dolar AS Pekan Depan

11 Februari 2024

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di sebelah uang rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Analis Ungkap Sentimen Penentu Pergerakan Rupiah vs Dolar AS Pekan Depan

Analis mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi oleh beberapa sentimen. Apa saja?


Ekonom: Bank Indonesia Perlu Tahan Suku Bunga pada Paruh Pertama 2024

9 Februari 2024

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur atau RDG BI Juli 2023 di kantornya, Jakarta Pusat pada Kamis, 24 Agustus 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Ekonom: Bank Indonesia Perlu Tahan Suku Bunga pada Paruh Pertama 2024

Bank Indonesia kemungkinan akan memotong suku bunga dengan tingkat dan frekuensi yang berbeda-beda.