Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mandatori B20 Dinilai Tak Cukup Atasi Defisit Neraca Perdagangan

Reporter

image-gnews
Neraca Perdagangan Juli 2017 Defisit
Neraca Perdagangan Juli 2017 Defisit
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Riset Center of Reform on Economics Piter Abdullah mengatakan kebijakan kewajiban penggunaan bahan bakar minyak dengan campuran minyak sawit 20 persen alias B20 belum ampuh mengatasi defisit neraca minyak dan gas alias migas.

Baca juga: Defisit APBN April Tembus Rp 101 T, Sri Mulyani: Masih Terkendali

Padahal, defisit neraca migas diduga merupakan penyebab utama dari defisit neraca perdagangan April 2019. Saat ini, produksi minyak di dalam negeri masih jauh di bawah kebutuhan konsumsi Indonesia. "Kewajiban B20 saja tidak cukup," ujar Piter dalam pesan singkat kepada Tempo, Jumat, 17 Mei 2019.

Penerapan mandatori B20 merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menekan defisit minyak di Tanah Air. Selain bisa meningkatkan konsumsi dari minyak sawit lokal, B20 diharapkan bisa mengurangi kebutuhan impor solar Indonesia.

Namun, Piter melihat langkah itu belum menjadi solusi dari penyebab utama defisit migas, yaitu minimnya produksi dibandingkan dengan kebutuhan di dalam negeri. Apalagi, lifting minyak Indonesia terus merosot dari tahun ke tahun dan kini hanya di kisaran 700 ribu barel per hari.

Padahal, kebutuhan total minyak mentah dan minyak refinery Indonesia berdasa di atas 1 juta barel per hari. "Kewajiban B20 memang akan mengurangi kebutuhan impor solar, tetapi tidak mengatasi penurunan produksi atau lifting minyak," kata Piter.

Karena itu, Piter menyebut pemerintah perlu mengkaji kenapa investasi penanaman modal asing untuk eksplorasi sumur-sumur baru terhenti. Padahal, bagi investor, minyak Indonesia masih sangat menjanjikan untuk investasi. "Untuk menaikkan lifting, investasi eksplorasi minyak ini harus ditingkatkan secara masif."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Senada dengan Piter, ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance alias Indef Bhima Yudhistira mengatakan kebijakan penyerapan pasokan B20 belum efektif kurangi impor solar karena terkendala beberapa masalah. Misalnya saja dari sisi pasokan FAME (Fatty Acid Methyl Ester) yang diperlukan untuk campuran solar agar menjadi biodiesel belum memenuhi target.

"Segmentasi penggunaan B20 juga masih terbatas pada kendaraan tertentu dan alat berat, di luar Jawa pun masih ada kekurangan pasokan," kata Bhima. "Jadi, persiapan kurang matang. Ini jadi beban Pertamina."

Kemarin, Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat neraca perdagangan pada April 2019 mengalami defisit sebesar US$ 2,5 miliar. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, angka defisit ini berasal dari nilai impor yang mencapai US$ 15,09 miliar, sementara capaian ekspor hanya sebesar US$ 12,59 miliar.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BI: Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal

13 hari lalu

Tumpukan peti kemas di Pelabuhan New Priok Container Terminal One (NPCT1) Jakarta, Kamis, 22 Februari 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi penurunan ekspor dan impor pada Januari 2024. Nilai ekspor Januari 2024 turun jika dibandingkan bulan sebelumnya pada Desember 2023 yang sebesar 22,39 USD miliar. TEMPO/Tony Hartawan
BI: Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal

Bank Indonesia (BI) menilai surplus neraca perdagangan yang berlanjut pada Februari 2024 menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.


Bank Dunia Wanti-wanti RI soal Program Makan Siang Gratis, Airlangga: Mereka Belum Tau Programnya

29 hari lalu

Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto meninjau simulasi  program nasional Siswa Indonesia Sehat, Terampil dan Sejahtera (SISTARA) di SMPN 2 Curug Kabupaten Tangerang, Kamis, 29 Februari 2024. Dokumentasi Sekretariat Daerah Kabupaten Tangerang.
Bank Dunia Wanti-wanti RI soal Program Makan Siang Gratis, Airlangga: Mereka Belum Tau Programnya

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menanggapi peringatan Bank Dunia soal program makan siang gratis.


Ini Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo

31 hari lalu

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen, saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta pada Selasa, 27 Februari 2024. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Ini Kata Bank Dunia soal Program Makan Siang Gratis Prabowo

Bank Dunia angkat bicara soal program makan siang gratis inisiasi calon presiden Prabowo Subianto.


Neraca Perdagangan Indonesia dengan Mesir Surplus Rp 18,2 Triliun

35 hari lalu

Ilustrasi Ekspor Import. Getty Images
Neraca Perdagangan Indonesia dengan Mesir Surplus Rp 18,2 Triliun

Kementerian Perdagangan mencatat neraca perdagangan Indonesia dengan Mesir surplus Rp 18,2 triliun.


BI Catat Neraca Pembayaran Indonesia Surplus Rp 98 Triliun Sepanjang 2023

36 hari lalu

Karyawan melintas di area perkantoran Bank Indonesia, Jakarta, Selasa, 31 Mei 2022. Peningkatan tingkat inflasi ini terutama didorong oleh peningkatan baik harga energi dan harga pangan. Yang kemudian ditransmisikan dalam peningkatan komponen volatile food dan administered price. TEMPO/Tony Hartawan
BI Catat Neraca Pembayaran Indonesia Surplus Rp 98 Triliun Sepanjang 2023

Khusus kinerja Neraca Pembayaran Indonesia pada triwulan IV 2023, tercatat surplus US$ 8,6 miliar dolar AS.


BPS: Neraca Perdagangan Januari 2024 Surplus 45 Bulan Berturut-turut, Tembus USD 2,02 Miliar

43 hari lalu

Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung, Priok, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.  Namun nilai ekspor mengalami penurunan secara tahunan. Tempo/Tony Hartawan
BPS: Neraca Perdagangan Januari 2024 Surplus 45 Bulan Berturut-turut, Tembus USD 2,02 Miliar

Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 45 bulan berturut-turut sejak bulan Mei 2020. Nilainya mencapai US$ 2,02 miliar.


Analis Ungkap Sentimen Penentu Pergerakan Rupiah vs Dolar AS Pekan Depan

47 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di sebelah uang rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Analis Ungkap Sentimen Penentu Pergerakan Rupiah vs Dolar AS Pekan Depan

Analis mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi oleh beberapa sentimen. Apa saja?


Ekonom: Bank Indonesia Perlu Tahan Suku Bunga pada Paruh Pertama 2024

49 hari lalu

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur atau RDG BI Juli 2023 di kantornya, Jakarta Pusat pada Kamis, 24 Agustus 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari.
Ekonom: Bank Indonesia Perlu Tahan Suku Bunga pada Paruh Pertama 2024

Bank Indonesia kemungkinan akan memotong suku bunga dengan tingkat dan frekuensi yang berbeda-beda.


Sri Mulyani Bidik Ekonomi RI Tumbuh 5,2 Persen, Indef: Sepertinya Sulit Tercapai, karena...

58 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat, 19 Januari 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Sri Mulyani Bidik Ekonomi RI Tumbuh 5,2 Persen, Indef: Sepertinya Sulit Tercapai, karena...

Sri Mulyani berharap agenda Pemilu dapat berdampak positif pada aktivitas konsumsi pemerintah dan masyarakat.


Surplus Neraca Perdagangan Menyusut karena Harga Komoditas Kembali Normal

25 Januari 2024

Ilustrasi Ekspor Import. Getty Images
Surplus Neraca Perdagangan Menyusut karena Harga Komoditas Kembali Normal

Neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus namun menyusut dibandingkan tahun sebelumnya. Apa penyebabnya?