TEMPO.CO, Tangerang - PT Midi Utama Indonesia Tbk, perusahaan yang menaungi retail Alfamidi mencatatkan pendapatan konsolidasi perseroan dan entitas anak pada tahun 2018 sebesar Rp 10,70 trilun. "Naik 9,56 persen dari tahun 2017 yang sebesar Rp 9,77 triliun," ujar Corporate Secretary PT Midi Utama Indonesia Tbk, Suantopo Po dalam public expose di Tangerang, Kamis 16 Mei 2019.
Baca: Kasir Alfamart di Bekasi Gasak Transaksi Konsumen Rp 177 Juta
Suantopo mengatakan, pertumbuhan pendapatan ini mendorong pertumbuhan laba tahun berjalan konsolidasi sebesar Rp 56,35 miliar atau 54,80 persen pada tahun 2018 dari Rp 102,81 miliar pada tahun 2017 menjadi Rp 159,15 miliar pada tahun 2018.
Presiden Direktur PT Midi Utama Indonesia Tbk, Rullyanto mengatakan selama 2018, perusahaan telah menerapkan kebijakan strategis untuk mengubah tantangan menjadi peluang pertumbuhan untuk mempertahankan kinerja usaha positif. "Di antaranya melanjutkan kebijakan pembukaan gerai baru secara selektif, melakukan pengendalian biaya," kata Rullyanto.
Selain itu, kata Rullyanto, perseroan juga melakukan pengendalian biaya, pengelolaan bauran margin, pengelolaan bauran produk, dan memperbanyak layanan payment point.
Dari sisi gerai, diakui Suantopo, pertumbuhan gerai pada tahun 2017-2018 tidak seagresif tahun-tahun sebelumnya karena disebabkan oleh krisis keuangan dunia. Jumlah gerai Perseroan (Alfamidi dan Alfamidi Super) tetap tumbuh dari 1.407 gerai pada tahun 2017 menjadi 1.440 gerai pada tahun 2018.
Pertumbuhan gerai juga didukung oleh 9 gudang yang ada di Cikupa, Bekasi, Pasuruan, Makassar, Medan, Samarinda, Yogyakarta, Manado dan Palu.