TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau Menteri PUPR Basuki Hadimuljono belum mengetahui kapan rumah pribadinya yang berada di daerah Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, akan digusur. Namun Ia memastikan, bahwa seluruh rumah miliknya ini akan diratakan dengan tanah untuk keperluan pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu alias Tol Becakayu.
BACA: Mahfud MD Bocorkan Gaya Hidup Menteri PUPR Basuki di Amerika
“Belum tahu (kepan digusur), masih sosialisasi,” kata dia saat ditemui di Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas di Jakarta Pusat, Rabu, 15 Mei 2019.
Kabar soal penggusuran rumah Basuki akibat proyek Tol Becakayu ini pertama kali disampaikan oleh mantan Ketu Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Lewat akun twitternya @mohmahudmd, Ia menulis, “Menarik, rumah pribadi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Bekasi akan digusur untuk proyek jalan tol. Padahal, dialah yang menjadi pimpinan pembuatan jalan, hormat untuk Pak Basuki,” kata dia.
BACA: Rumahnya Digusur Proyek Tol, Ini Daftar Kekayaan Menteri PUPR
Lebih lanjut, Basuki menceritakan bahwa perencanaan Tol Becakayu sebenarnya sudah dilakukan cukup lama. Proyek tol ini memang akan diteruskan pembangunannya hingga ke daerah Tambun, Bekasi. Tol ini pun menggunakan konstruksi elevated atau layang karena melewati Saluran Kalimalang.
Kontraktor proyek, kata Basuki, membutuhkan areal dari tepi tol ke Right of Way (RoW) atau jarak bangunan yang berdiri di pinggir jalan sekitar 24,7 meter. Sedangkan, rumah Basuki hanya berjarak 15 meter saja dari saluran Kalimalang. “Jadi kena semuanya,” kata dia.
Memang, Basuki sempat menanyakan jalur mana saja yang akan digunakan untuk pengembangan Tol Becakayu ini. Ternyata, pengembangan ini memang harus memakan areal di sekitar rumahnya. “Ya sudah, terusin, karena mungkin ini memang jalur yang optimal,” kata dia.
Basuki pun tak menjawab pertanyaan ketika ditanya apakah ingin membeli rumah baru lagi nantinya. Ia hanya tertawa. Selain belum tahu kapan rumahnya akan digusur, Basuki pun belum tahu berapa ganti rugi untuk rumahnya nanti. “Belum tahu, baru sosialisasi mereka (kontraktor),” ujar Menteri PUPR ini.