TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggandeng PT. Visa Worlwide Indonesia dalam upaya mendorong peningkatan devisa dengan memanfaatkan jaringan global Visa. Melalui kesepakatan ini, diharapkan Visa dapat lebih gencar menggaungkan promosi pariwisata di Indonesia.
Baca: Tiket Pesawat Mahal, 5 Persen Anggota Asosiasi Travel Mundur
"Sinergi ini pasti menguntungkan kedua pihak. Untuk program Wonderful Indonesia, kita akan menerima manfaat lebih mengglobal karena kita akan mengunakan jaringan global Visa," kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya di Kantor Kemenpar, Rabu 15 Mei 2019.
Arief berharap, dengan adanya kesepakatan ini, Visa bisa lebih gencar menggaungkan promosi pariwisata di Indonesia. Dia percaya, jaringan global yang dimiliki perusahaan jasa keuangan multinasional itu bisa mendorong tercapainya target devisa 2019.
"Untuk target devisa tetap US$ 20 miliar, tetapi proyeksi kami US$ 17,6 miliar. Saya masih yakin bisa US$ 18 miliar, sehingga artinya tahun 2019 ini pariwisata akan menjadi penghasil devisa terbesar,"ujar Arief Yahya.
Presiden Direktur PT. Visa Worldwide Indonesia, Riko Abdurrahman menjanjikan bahwa jaringan global yang dimiliki Visa akan sangat membantu promosi pariwisata Kemenpar. "Kami sudah kerja sama hampir 16 ribu bank di seluruh dunia. Jadi kita bisa mengkampanyekan ini melalui jaringan yang ada," ujar dia.
Selain itu, Riko juga berkomitmen mendorong ketersediaan alat penerima arau mesin kartu yang bisa menerima pembayaran digital kartu Visa. Dia berharap merchant-merchant lokal yang dalam skala kecil bisa menerima pembayaran digital tersebut.
"Kendala biasanya ketika para wisatawan sampai di Indonesia, alat penerima kartu kita masih kurang," ucapnya.
Artikel lain: Rini Soemarno Optimistis Bandara Internasional Yogyakarta Ramai
Untuk itu, Visa berharap agar ke depannya para wirausahawan di Indonesia mampu menerima pembayaran nirsentuh (contactless). Pihak Visa sendiri akan berupaya memfasilitasi penyediaan alat tersebut untuk sejumlah daerah yang dianggap memiliki jumlah pengunjung wisatawan terbanyak seperti, Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau.
"Wisatawan dari luar Australia dan Singapura itu kartu mereka sudah contacless. Jadi kalau sudah ada contacless itu jauh lebih cepat dan lebih aman. Itu salah satu program kita," ujar Riko.
WIRA UTAMA