TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Said Didu telah menyiapkan berbagai rencana selepas resmi mengajukan pengunduran diri sebagai Pegawai Negeri Sipil atau PNS, Senin, 13 Mei 2019. Dengan status anyarnya, ia mengatakan bakal fokus mengkritik pemerintah. "Saya akan konsentrasi kritisi kebijakan publik," ujar Said kepada awak media di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta.
BACA: Said Didu Mundur dari PNS, Berikut Perjalanan Kariernya
Bahkan, ia telah membayangkan pelbagai isu yang akan diangkat dalam mengkritik pemerintah. Misalnya, soal dampak kerja sama pemerintah dengan Cina, maupun dampak kepada Badan Usaha Milik Negara. "Ada berbagai macam cara."
Menurut Said, alasan utamanya mundur dari PNS memang supaya bebas berkiprah memperbaiki Indonesia tanpa terbatas aturan sebagai pegawai pemerintahan. Sebab, aturan-aturan itu dinilai bisa mempersempit ruang pengabdiannya.
Selain itu, Said juga telah menyiapkan rencana jangka pendek setelah ia resmi pensiun dari PNS. Ia berujar ingin mengunjungi kandang sapi miliknya di beberapa tempat. "Dalam waktu dekat saya mau ketemu sapi saya," kata Said. Selain ternak sapi, ia juga mengaku berkebun bunga anggrek. "Saya mau menikmati hidup bebas."
BACA: Alasan Said Didu Resmi Ajukan Pensiun Dini dari PNS
Bekas Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara itu resmi mengajukan mengajukan pengunduran dirinya pada, Senin, 13 Mei 2019. "Hari ini saya melaporkan ke Sekretaris Utama BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) untuk keinginan saya berhenti menjadi PNS," ujar dia.
Pria kelahiran Pinrang 57 tahun silam itu mengatakan telah mengabdi sebagai pegawai pelat merah selama 32 tahun 11 bulan 24 hari. Sebenarnya, sebagai PNS berpangkat Perekayasa Madya, ia masih punya kesempatan untuk tidak pensiun hingga usia 65 tahun. "Jadi seharusnya pensiun itu 2027, tetapi saya majukan menjadi 2019."
Selama menjadi PNS, Said mengatakan telah mencapai puncak karir sebagai pejabat struktural saat menduduki eselon I pada usia 43 tahun. Selain itu, ia juga mencapai puncak karir pejabat fungsional saat mencapai Peneliti Madya dan Perekayasa Madya.
"Pangkat utama PNS adalah Pembina Utama, Golongan 4E saya capai di tahun 2010 atau usia 48 tahun," kata Said Didu. "Jadi semua jejak karir sebagai ASN sudah saya capai."