Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Luhut Pandjaitan Minta BPPT Rancang Alat Pengumpul Sampah Belanda

Reporter

image-gnews
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan tiba di TPS 005, Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 17 April 2019. Luhut datang bersama istrinya, Devi Pandjaitan, dan kedua anaknya, yakni Kerri Nabasaria Panjaitan dan Paulina Maria Dame Uli Pandjaitan. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan tiba di TPS 005, Jalan Denpasar, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 17 April 2019. Luhut datang bersama istrinya, Devi Pandjaitan, dan kedua anaknya, yakni Kerri Nabasaria Panjaitan dan Paulina Maria Dame Uli Pandjaitan. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan meminta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi segera merancang alat pengumpul sampah terapung berdasarkan model alat buatan Belanda. Alat itu kini tengah diujicoba agar desainnya nanti bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan tipe sampah di Indonesia.

Baca juga: Tanggapi #PecatBudiKarya, Luhut Pandjaitan: Budi Karya Itu Paten

"Alat baru satu, model saja. Sekarang Bu Siti (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya) tadi sudah menganu akan melakukan ke BPPT. BPPT nanti kalau studinya sudah lengkap kita mau langsung tancap bikin di PT PAL atau di Pindad atau di mana," ujar Luhut di kawasan Cengkareng Drain Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Senin, 13 Mei 2019.

Kini, alat yang ada dipasang di daerah Cengkareng Drain dengan cara dijangkar di empat sisi. Sehingga alat itu stabil di tengah mengalirnya arus sungai. Alat pengumpul sampah itu berbentuk seperti kapal tongkang dengan sabuk konveyor di tengahnya. Sehingga, sampah-sampah yang mengalir disungai akan langsung terbawa oleh konveyor dan dilanjutkan ke sebuah kantong sampah di atas kapal.

Luhut berharap riset itu segera rampung. Sehingga, alat tersebut bisa segera diproduksi dalam jumlah banyak. Alat itu diproyeksi akan dipasang di 14 aliran sungai di DKI Jakarta yang menuju ke laut. Selain itu, alat juga bakal dipasang di area teluk Jakarta sehingga dapat mengurangi jumlah sampah di sana.

"Jadi sudah ada niat waktu itu untuk segera mencoba mengcopy alat ini, jadi ada 14 sungai, setiap sungai bikin satu saja mudahnya," kata Luhut.

Adapun harga alat itu berkisar 200-300 ribu euro atau sekitar Rp 3-5 miliar per alat. Dalam sehari, alat tersebut didesain untuk mengangkut sekitar 30 ton sampah di sungai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain di DKI Jakarta, alat tersebut juga bakal dipasang di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pasalnya, secara keseluruhan penduduk Pulau Jawa ada sekitar 130 juta jiwa. Sehingga diperkirakan berkontribusi besar terhadap jumlah sampah di Tanah Air. "Enggak cuma Jakarta, Bali juga sudah parah. Jadi paralel. Nanti mana lagi tempat yang parah lagi."

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan alat pengumpul sampah asal Belanda itu akan diriset oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, sebelum diperbanyak. "Yang penting diriset dulu, planningnya tahun ini harus selesar," kata dia.

Direktur Pusat Teknologi Lingkungan BPPT Rudi Nugroho mengatakan alat itu nantinya akan diproduksi degan tingkat kandungan lokal semaksimal mungkin. Ia masih akan memperhitungkan berapa banyak komponen alat yang bisa diproduksi di dalam negeri. Selain itu, desain lokal dijanjikan akan lebih inovatif daripada modelnya.

"Orang kita biasanya pintar-pintar, cerdik-cerdik, nyontek tapi dibikin bagus, ada inovasinya," tutur Rudi. Adapun studi diperkirakan menelan waktu enam sampai delapan bulan. Untuk permulaan, BPPT akan melakukan pengamatan terlebih dahulu dari ujicoba alat. Misalnya, untuk memaksimalkan tangkapan atau mengalirkan sampah dari sungai langsung ke truk.

Baca berita Luhut Pandjaitan lainnya di Tempo.co

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

2 hari lalu

Ilustrasi sampah. Shutterstock
Sampah di Jakarta, Sebelum dan Setelah Lebaran

DLH DKI Jakarta mengangkut sampah yang dilakukan selama periode tujuh hari sebelum hingga hari kedua Lebaran 2024


Sampah di TPA Cipeucang Kian Menggunung, Menanti Kerja Sama Pemkot Tangsel Jalin dengan Daerah Lain

4 hari lalu

Kondisi TPA Cipeucang kian memprihatinkan. Kendaraan pengangkut sampah harus antre untuk bisa menurunkan sampah, Senin 15 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Sampah di TPA Cipeucang Kian Menggunung, Menanti Kerja Sama Pemkot Tangsel Jalin dengan Daerah Lain

Jika angin kencang, aroma menyengat tumpukan sampah di TPA Cipeucang, Tangsel, bisa tercium dari jarak yang jauh


Lebaran, Volume Sampah di Tangsel Naik 10 Persen

5 hari lalu

Armada pengangkutan sampah terlihat mengantre di TPA Cipeucang, Senin 15 April 2024. Foto: TEMPO/Muhammad Iqbal
Lebaran, Volume Sampah di Tangsel Naik 10 Persen

Sampah di wilayah Kota Tangerang Selatan meningkat 10 persen saat lebaran kali ini dibanding tahun kemarin.


TPA Sarimukti Tampung 46 Ton Sampah selama Ramadhan, Terbanyak dari Kota Bandung

7 hari lalu

Tumpukan sampah yang dibuang di pinggir Jalan Ahmad Yani, di kawasan Cicadas, Bandung, Jawa Barat, 12 April 2024. Jalanan di kawasan ini jadi area pembuangan sampah secara sembarangan yang dilakukan sebagian oleh warga dari luar wilayah saat pengambilan sampah masih belum beroperasi normal di masa libur Lebaran. TEMPO/Prima Mulia
TPA Sarimukti Tampung 46 Ton Sampah selama Ramadhan, Terbanyak dari Kota Bandung

TPA Sarimukti menerima rata-rata 1.611,23 ton sampah. Terbanyak dari Kota Bandung.


Kuota Penampungan Sampah Bandung Barat Ditambah Saat Libur Lebaran, Berikut Jam Operasionalnya

10 hari lalu

Kampung pemulung dengan latar belakang hutan jati Perhutani yang dibabat untuk perluasan TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 28 Desember 2023. Pemerintah Provinsi kembali membuka lahan baru di sisi timur TPA Sarimukti seluas 6 hektare untuk menampung buangan sampah Bandung Raya dengan volume sekitar 1.500-2.000 ton per hari. TEMPO/Prima Mulia
Kuota Penampungan Sampah Bandung Barat Ditambah Saat Libur Lebaran, Berikut Jam Operasionalnya

Operasional tempat pembuangan sampah di Bandung Barat, TPK Sarimukti, disesuaikan selama Ramadan dan Lebaran. Kuotanya ditambah.


Turut Dipicu Pasar Tumpah, Tambahan Sampah H-1 Lebaran di Depok Bisa Mencapai 180 Ton

12 hari lalu

Warga melintas di samping sampah yang meluber ke jalan di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPSS), Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Rabu, 12 Juli 2023. Sampah yang telah melebihi kapasitas hingga meluber ke satu lajur jalan itu imbas dari terlambatnya truk pembuangan sampah yang juga terhambat dalam pembuangan sampah di TPA Cipayung. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Turut Dipicu Pasar Tumpah, Tambahan Sampah H-1 Lebaran di Depok Bisa Mencapai 180 Ton

Sampah di Depok diprediksi bertambah hingga 180 ton dari hari biasa pada malam Lebaran. Muncul dari pasar tumpah.


Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

12 hari lalu

Tiga orang sukarelawan sedang mengangkut sampah ke mobil pikap di Blok Jemplang, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jumat, 5 April 2024. TEMPO/Abdi Purmono
Sambut Lebaran, Sebanyak 3,5 Ton Sampah Gunung Bromo Dibersihkan

Sekitar 85 persen volume sampah yang diangkut dari Gunung Bromo berasal dari area Tengger Laut Pasir dan Penanjakan.


KLHK: Ada Potensi Sampah 58 Juta Kilogram dari 2 Minggu Arus Mudik dan Balik Lebaran

14 hari lalu

Sejumlah petugas menyapu sampah yang berserakan di kawasan dermaga Pelabuhan Merak, Banten, (5/8). Banyaknya pemudik membuat banyaknya sampah karena kurangnya kesadaran para pemudik untuk menjaga kebersihan. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
KLHK: Ada Potensi Sampah 58 Juta Kilogram dari 2 Minggu Arus Mudik dan Balik Lebaran

KLHK menghitung potensi sampah hingga 58 juta kilogram dari mobilitas 193,6 juta penduduk dalam periode dua minggu arus mudik dan balik Lebaran 2024.


Jakarta Siagakan Tiga Ribu Petugas Kebersihan Saat Libur lebaran, Kampanye Mudik Minim Sampah

15 hari lalu

Aktivitas komunitas SAI Hijau di Kota Tangerang yang berhasil tembus hingga pasar ekspor. Dengan konsep zero waste to landfill, komunitas ini dipercaya mengelola dan mengolah sampah Bandara Soekarno-Hatta sebanyak 30 ton per hari selama 3 tahun.  (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Jakarta Siagakan Tiga Ribu Petugas Kebersihan Saat Libur lebaran, Kampanye Mudik Minim Sampah

Regulator Jakarta siapkan tiga ribu petugas kebersihan selama masa libur lebaran. Petugas disebar ke area publik.


Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

15 hari lalu

Sejumlah wisatawan melihat suasana Gunung Bromo di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Pasuruan, Jawa Timur, Senin, 1 Januari 2024. Bedasarkan data Balai Besar TNBTS pada Minggu (31/12), kunjungan wisatawan di wilayah tersebut mencapai 5.000 orang saat malam pergantian tahun 2024 . ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya
Masalah Sampah di Kawasan Bromo Belum Sepenuhnya Bisa Diatasi, Ini Sebabnya

Hingga sekarang belum ada peraturan mengenai penanganan sampah di dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.