TEMPO.CO, Malang — Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan meresmikan penggunaan Jalan Tol Pandaan - Malang seksi I-III sepanjang 30 kilometer di Malang pada hari ini, Senin, 13 Mei 2019.
BACA: Besok, Jokowi Akan Resmikan Tol Pandaan - Malang
Peresmian jalan tol itu bisa menggembirakan para pemudik Lebaran karena pemerintah menggratiskan semua kendaraan pemudik yang melintasinya selama masa arus mudik dan arus balik Lebaran. Informasi gratis itu disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono.
Basoeki mengatakan, Kementerian PUPR masih mengkaji besaran tarif tol jika sudah beroperasi penuh. Memang PT Jasa Marga Pandaan - Malang (JPM) sudah mengantongi izin pengoperasian jalan tol tersebut.
“Kami masih mengkaji besaran tarif yang ideal. Namun, selama mudik dan arus balik, tol ini digratiskan bagi seluruh pemudik maupun semua kendaraan yang melintasinya,” kata Basoeki di Malang, Minggu, 12 Mei 2019.
BACA: Jalan Tol Terbangi Besar - Palembang Dibuka Saat Mudik Lebaran
Basoeki mengharapkan, masyarakat bisa mendapatkan sosialisasi tentang proyek pembangunan Jalan Tol Pandaan-Malang—orang-orang Malang menyebutnya Jalan Tol Malang-Pandaan alias Tol Mapan—selama masa penggratisan jalan tol.
Jalan tol sepanjang 38,48 kilometer itu dibangun sejak dua tahun lalu. Pengerjaannya dibagi dalam lima seksi dengan total pembiayaan Rp 5,97 triliun. Saat ini konstruksi seksi I-III sudah rampung, dilengkapi dengan lampu-lampu dan rambu-rambu.
Pengerjaan Seksi I-III dimulai dari Kecamatan Pandaan di Kabupaten Pasuruan hingga Desa Karanglo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Saat ini PT JPM sedang ngebut mengerjakan Seksi IV-V yang menghubungkan Singosari dengan Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Sugiyartanto menambahkan, Seksi I (15,5 kilometer) memanjang dari Pandaan sampai Purwodadi di Kabupaten Pasuruan. Seksi II (8 kilometer) membentang dari Purwodadi sampai Lawang di Kabupaten Malang, disambung Seksi III (7,1 kilometer) dari Lawang sampai Singosari. Seksi IV menghubungkan Singosari sampai Pakis, serta Seksi V menghubungkan Pakis dan Sawojajar.
Menurut Sugiyartanto, pengerjaan Seksi IV sudah mencapai 87 persen dan ditargetkan Juni nanti selesai. Sedangkan Seksi V ditargetkan selesai pada November.
Namun, Sugiyartanto menukas, penggratisan Jalan Tol Pandaan-Malang selama arus mudik dan arus balik Lebaran direncanakan hanya untuk satu arah. Untuk buka tutup, bisa saja dua arah, tergantung pada keputusan Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Timur. “Ya, kita berharapnya bisa dua arah,” ujar Sugiyartanto.
Selama masa mudik, para pengguna jalan tol bisa memanfaatkan gerbang keluar Singosari dan Pakis. Senada dengan Basoeki, Sugiyartanto pun yakin pengoperasian Jalan Tol Pandaan-Malang bakal memangkas waktu tempuh Surabaya-Malang dan sebaliknya.
Tempo mencatat, sebelum terjadi bencana lumpur panas Lapindo pada akhir Mei 2006, waktu tempuh Surabaya-Malang dan sebaliknya rata-rata 2,5 jam. Para pengendara dari arah Malang masih menggunakan Jalan Tol Porong-Gempol.
Kejadian semburan lumpur panas Lapindo Brantas mengakibatkan terputusnya Jalan Tol Gempol-Porong. Selama hampir dua tahun pasca-bencana, arus lalu lintas di sekitar lokasi semburan lumpur sangat kacau. Sering terjadi kemacetan sehingga waktu tempuh Malang-Surabaya kian tak menentu, bisa mencapai lima bahkan 6 jam.
Waktu tempuh Malang-Surabaya makin pendek dalam kisaran 2 jam saat jalan tol Kejapanan-Gempo-Pandaan dioperasikan. Selama Jalan Tol Pandaan-Malang dikerjakan, jalan tol dari arah Surabaya hanya berujung di gerbang tol Pandaan, Kabupaten Pasuruan, dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Sisanya, pengendara dari Surabaya harus keluar dari gerbang tol Pandaan dan kemudian menyusuri jalan nasional Surabaya-Malang selama 1 jam.