Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

3 Kapal Pencuri Ikan Berbendera Asing Ditenggelamkan di Belawan

Petugas dari Kejaksaan Negeri Batam melakukan penenggelaman kapal nelayan asing di Perairan Pulau Momoi, Batam, Kepulauan Riau, Rabu, 21 November 2018. ANTARA/M N Kanwa
Petugas dari Kejaksaan Negeri Batam melakukan penenggelaman kapal nelayan asing di Perairan Pulau Momoi, Batam, Kepulauan Riau, Rabu, 21 November 2018. ANTARA/M N Kanwa
Iklan

TEMPO.CO, Medan - Tim Satuan Tugas Anti Illegal Fishing 115 bersama Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Belawan, menenggelamkan 3 kapal pencuri ikan berbendera asing di Perairan Belawan, Medan pada Sabtu, 11 Mei 2019.

Baca: Susi Pudjiastuti Tenggelamkan 15 Kapal Asal Vietnam dan Malaysia

Penenggelaman kapal di Belawan berbarengan dengan tindakan yang sama di Perairan Natuna. "Di sini 3 kapal ditenggelamkan. Supaya tidak mengganggu alur kapal lain yang melintas, kapal ditenggelamkan di area 14. Sebab di situ posisi kuburan kapal," ujar Wakil Ketua Satgas Anti Illegal Fishing 115, Yunus Husein di Medan pada Sabtu, 11 Mei 2019.

Yunus mengatakan bahwa tujuan penenggelaman kapal untuk menghukum pemilik kapal sebagai pelaku pencurian. Juga sebagai upaya pencegahan kepada pihak lain yang berniat melakukan pencurian ikan di wilayah tangkapan Indonesia.

Ketiga kapal yang ditenggelamkan merupakan hasil dari beberapa penangkapan di tahun 2018. Diantaranya KM PFKB 443 GT 49,69 berbendera Thailand yang ditangkap pada 13 Agustus 2018. Dalam tangkapan ini ditetapkan satu orang tersangka warga negara Thailand atas nama Suthar Maumodi.

Selanjutnya kapal kedua berbendera Myanmar bernama KM PFKB 600 GT 59,22. Kapal ini ditangkap PSDKP Belawan pada 5 Oktober 2018 dengan tersangka atas nama Ayung Nain Win, warga negara Myanmar.

Terakhir yaitu KIA SLFA 4935 GT, 29,17 berbendera Malaysia. Penangkapan oleh Ditpolair Polda Sumut terjadi pada 5 Desember 2018 dengan tersangka atas nama Myo Kyaw Qo, warga negara Myanmar.

Namun dalam proses penenggelaman, sempat terjadi beberapa kendala 
"Penenggelaman kapal masih belum sempurna. Diduga ada udara atau busa (styrofoam) yang membuat kapal tidak tenggelam secara sempurna," sebut Yunus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ihwal itu, Yunus mengaku akan kembali mengirimkan petugas untuk mengawasi dan membuat lubang baru di kapal yang sudah ditenggelamkan. "Kami dari PJKP akan kembali mengirim orang lagi kesana untuk mengawasi dan membuat lubang-lubang baru serta memotong sehingga kapal bisa tenggelam dengan sempurna," ungkap Yunus.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia bisa mengungguli Cina sebagai produsen perikanan terbesar dunia. Melalui akun Twitter-nya, Susi Pudjiastuti menyebutkan bahwa saat ini Indonesia berada di peringkat kedua sebagai penghasil ikan terbesar dunia dengan kontribusi sebesar 12 persen. Sementara peringkat pertama ditempati Cina dengan kontribusi sebesar 41 persen.

“Saya percaya jika kita bisa mengatasi masalah Illegal, unreported, unregulated (IUU) fishing, Indonesia bisa menjadi nomor 1!” kata Susi Pudjiastuti seperti dikutip dari akun Twitter @susipudjiastuti, Selasa, 7 Mei 2019.

Lebih jauh Susi Pudjiastuti menjelaskan bahwa saat ini Indonesia merugi lantaran besarnya jumlah ekspor tak tercatat di sektor perikanan. Padahal, jika seluruh ekspor tak tercatat ini bisa ditindak, potensi Indonesia menjadi penghasil ikan nomor 1 dunia tak diragukan lagi.

Baca: Yunus Husein Setuju Satgas Illegal Fishing Dibubarkan, Asal

Bahkan, menurut Susi Pudjiastuti , kebanyakan produk yang ada di Cina saat ini sebenarnya berasal dari aksi ekspor ilegal asal Indonesia. “Banyak impor (perikanan) Cina dari Indonesia juga yang unreported. Contohnya, mutiara. Jadi, sebetulnya kalau dihitung jujur, semua dilaporkan, itu Indonesia nomor 1,” katanya melalui pesan elektronik.

BISNIS

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Langkah Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut Banjir Kritik, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan dan Perikanan

4 hari lalu

Jokowi Kembali Izinkan Ekspor Pasir Laut, Pengamat Soroti Minimnya Diskusi dengan Nelayan dan Warga Lokal
Langkah Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut Banjir Kritik, Ini Tanggapan Kementerian Kelautan dan Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menanggapi sejumlah kritik atas keputusan Presiden Jokowi membuka kembali ekspor pasir laut.


Terpopuler: Alasan Luhut Menyukai Investor Cina, Untung atau Buntung Ekspor Pasir Laut

4 hari lalu

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan bertemu dengan Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok (NDRC) H.E. Zheng Shanjie, Selasa, 4 April 2023 (Sumber: IG @luhut.pandjaitan)
Terpopuler: Alasan Luhut Menyukai Investor Cina, Untung atau Buntung Ekspor Pasir Laut

Terpopuler: Alasan Menteri Luhut menyukai investor Cina, polemik pembukaan kembali ekspor pasir laut.


Respons Susi Pudjiastuti dan Walhi Setelah Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, 20 Tahun Tak Diberlakukan

5 hari lalu

Susi Pudjiastuti. ANTARA
Respons Susi Pudjiastuti dan Walhi Setelah Jokowi Buka Ekspor Pasir Laut, 20 Tahun Tak Diberlakukan

Jokowi kembali berlakukan ekspor pasir laut setelah 20 tahun tak diberlakukan. Begini respons Susi Pudjiastuti dan Walhi.


Kata Susi Pudjiastuti, Sandiaga Uno, dan Gubernur Kepri soal Jokowi yang Terbitkan Izin Ekspor Pasir Laut

5 hari lalu

Jokowi Kembali Izinkan Ekspor Pasir Laut, Pengamat Soroti Minimnya Diskusi dengan Nelayan dan Warga Lokal
Kata Susi Pudjiastuti, Sandiaga Uno, dan Gubernur Kepri soal Jokowi yang Terbitkan Izin Ekspor Pasir Laut

Kebijakan Jokowi yang terbitkan izin ekspor pasir laut menimbulkan ragam komentar dari pejabat hingga mantan menteri.


Terpopuler: Susi Pudjiastuti Minta Jokowi Batalkan Kebijakan Ekspor Pasir Laut, Dirgantara Indonesia Kirim Pesawat Pesanan Thailand

5 hari lalu

Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti memberikan keterangan pers soal pembakaran pesawat dan penyanderaan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, di Jakarta, Rabu, 1 Maret 2023. Susi juga membantah rumor yang menyebut pilot maskapainya, Kapten Philips Max Mehrtens, bergabung dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). TEMPO/ Febri Angga Palguna
Terpopuler: Susi Pudjiastuti Minta Jokowi Batalkan Kebijakan Ekspor Pasir Laut, Dirgantara Indonesia Kirim Pesawat Pesanan Thailand

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) periode 2014-2019, Susi Pudjiastuti, minta Presiden Jokowi membatalkan kebijakan ekspor pasir laut.


Izin Ekspor Pasir Laut Kembali Dibuka, KKP: Masih Sosialisasi Publik

6 hari lalu

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono bersama Dirjen Perikanan Tangkap KKP Muh Zaini, Dirjen Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan KKP Adin Nurawaluddin, dan Staf Khusus Bidang Hubungan Masyarakat dan Komunikasi Publik Wahyu Muryadi dalam konferensi pers penyesuaian harga acuan ikan untuk pelaksanaan PNBP pascaproduksi di sektor perikanan tangkap di Kantor KKP, Jakarta Pusat, Selasa 28 Februari 2023. TEMPO/Riani Sanusi Putri
Izin Ekspor Pasir Laut Kembali Dibuka, KKP: Masih Sosialisasi Publik

KKP buka suara soal ancaman kerusakan lingkungan akibat pembukaan kembali izin ekspor pasir.


Susi Pudjiastuti Minta Jokowi Batalkan Kebijakan Ekspor Pasir Laut: Kerugian Lingkungan akan Jauh Lebih Besar

6 hari lalu

Founder Susi Air, Susi Pudjiastuti memberikan keterangan pers soal pembakaran pesawat dan penyanderaan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, di Jakarta, Rabu, 1 Maret 2023. Susi mengatakan tidak habis pikir dengan tindakan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang menyandera pilot pesawat maskapai miliknya, Susi Air, di Kabupaten Nduga, Papua. Hingga saat ini, pilot berkewarganegaraan Selandia Baru tersebut masih belum dibebaskan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Susi Pudjiastuti Minta Jokowi Batalkan Kebijakan Ekspor Pasir Laut: Kerugian Lingkungan akan Jauh Lebih Besar

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menanggapi soal kebijakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam membuka kembali ekspor pasir laut.


Terkini: Reaksi Pemerintah pada Ancaman PA 212 Hadang Coldplay, Jokowi Lobi PM Jepang dan Inggris

15 hari lalu

Coldplay di  MTV Movie Awards di Los Angeles , 1 Juni 2008. REUTERS/Fred Prouser
Terkini: Reaksi Pemerintah pada Ancaman PA 212 Hadang Coldplay, Jokowi Lobi PM Jepang dan Inggris

Berita terkini: Reaksi pemerintah terhadap ancaman Persatuan Alumni 212 atau PA 212 yang akan hadang konser Coldplay, Presiden Jokowi lobi PM Jepang d


Susi Pudjiastuti Usul Gaji Menteri Dinaikkan 700 Persen, Ekonom: Semestinya Justru Dipangkas

15 hari lalu

Potret Susi Pudjiastuti di Paris, pada awal September 2022. Foto: Instagram/@susipudjiastuti115
Susi Pudjiastuti Usul Gaji Menteri Dinaikkan 700 Persen, Ekonom: Semestinya Justru Dipangkas

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Susi Pudjiastuti, mengusulkan gaji menteri dinaikkan menjadi Rp 150 juta. ekonom sebut pemborosan.


Menyarankan Sri Mulyani Naikkan Gaji Menteri Jadi Rp 150 Juta, Susi Pudjiastuti: Tidak Perlu Terima Honor Lagi

15 hari lalu

Indonesia Indicator menempatkan nama Susi Pudjiastuti di posisi kedua dalam daftar perempuan paling berpengaruh di Twitter tahun 2021 yang dirilis untuk memperingati Hari Kartini. Cuitan Susi yang terpopuler diunggah pada 12 Juni 2020 saat ia memberikan komentar soal judul berita terkait kapal asing. Instagram
Menyarankan Sri Mulyani Naikkan Gaji Menteri Jadi Rp 150 Juta, Susi Pudjiastuti: Tidak Perlu Terima Honor Lagi

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mengusulkan kepada Menteri Keuangan, Sri Mulyani, agar menaikkan gaji menteri menjadi Rp 150