Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan akan menerjunkan 378 kapal patroli untuk memastikan keamanan transportasi laut selama mudik Lebaran 2019. Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai atau KPLP Ahmad mengatakan kapal-kapal itu disiagakan di lima pangkalan besar dan 51 pelabuhan pantau.
“Kapal berjaga 24 jam,” ujar Ahmad saat ditemui di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Sabtu, 11 Mei 2019. Kapal-kapal patroli akan berlayar di zona lalu-lintas kapal untuk memastikan keamanan pelayaran.
Selain menyiapkan patroli, Ahmad memastikan Maklumat Pelayaran bakal bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG untuk membarui informasi cuaca. Informasi cuaca ini nantinya dilaporkan kepada syahbandar di wilayah-wilayah patroli. Menurut Ahmad, cuaca buruk patut menjadi ancaman bagi keselamatan pelayaran.
Selama penyelenggaraan angkutan Lebaran berlangsung, Stasiun Radio Pantai atau SROP di masing-masing pelabuhan akan mengupdate informasi terkait cuaca kepada nakhoda. Bila terjadi sesuatu yang membahayakan selama pelayaran, nakhoda diminta segera melaporkannya ke otoritas pelayaran.
Sementara itu, sebelum berlayar, masing-masing operator angkutan laut mesti melakukan pemantauan cuaca. Pemantauan dilakukan selambat-lambatnya 6 jam sebelum kapal beroperasi. Kemudian, hasil pemantauan wajib diserahkan kepada Stasiun Radio Pantai atau SROP setempat sebagai syarat memperoleh surat izin atau surat persetujuan berlayar.
Menurut data Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik menggunakan angkutan kapal naik 4,8 persen ketimbang tahun lalu. Tahun ini, jumlah pemudik menunggang kapal laut diperkirakan mencapai 1,9 juta.
Sedangkan tahun lalu, pada periode yang sama, penumpang angkutan laut hanya 1,8 juta. Penumpang angkutan laut diramalkan melonjak sebagai imbas meningkatnya harga tiket pesawat sehingga sebagian penumpang udara diprediksi beralih moda transportasi.
Baca berita tentang Mudik Lebaran lainnya di Tempo.co.
Iklan
