TEMPO.CO, Jakarta - Bawang putih di Kabupaten Madiun, Jawa Timur mengalami penurunan harga secara bertahap selama empat hari terakhir. Setelah sempat bertahan pada harga Rp 50 ribu per kilogram dengan waktu sekitar sepekan, nilai jual komoditas ini menjadi Rp 48 ribu - Rp 36 ribu.
Baca juga: H+4 Ramadan, Harga Bawang Putih Masih Rp 70 Ribu per Kilo
"Hari ini sudah Rp 34 ribu," kata Jayem salah seorang pedagang sayur dan bumbu dapur di Pasar Mejayan Baru, Jumat, 10 Mei 2019.
Ia memperkirakan harga bawang putih akan terus turun hingga Rp 25 ribu - Rp 30 ribu. Sebab, sesuai informasi yang diterima dari pihak distributor di Nganjuk, stok komoditas itu sudah mulai normal. "Tidak langka lagi seperti sebelumnya," ujarnya.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun Anang Sulistijono, menilai penurunan harga itu merupakan dampak dari droping bawang putih oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Menurut dia, daerah yang mendapat kiriman komoditas itu adalah Kota Madiun, Kota Kediri, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kota Blitar, dan Kota Surabaya. Masing - masing daerah itu mendapatkan jumlah alokasi berbeda dari bawang putih yang merupakan stok lama. "Bukan yang impor" ujar Anang.
Meski tidak mendapat kiriman, namun bawang putih itu juga menyasar Kabupaten Madiun. Ini karena jejaring antarpedagang maupun dengan distributor. "Saya kira sesama pedagang memberi tahu tentang adanya kiriman bawang putih di delapan kota. Maka dimanfaatkan pedagang sehingga harga mulai turun," kata Anang.
Penurunan harga diprediksi akan terus terjadi hingga beberapa hari ke depan. Sebab, dalam waktu dekat Pemprov Jawa Timur akan kembali melakukan droping bawang putih. Berdasarkan informasi yang diterima Anang, sebanyak 150 kontainer pengangkut komoditas impor sudah tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. "Sekitar tiga hari lagi kemungkinan sudah dikirim ke daerah-daerah setelah masa karantina," ujar dia.