TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah hari ini membahas penerbangan haji dan umroh melalui Bandara Kertajati, Jawa Barat. Pembahasan itu dilakukan bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.
BACA: Imbal Hasil Investasi Dana Haji pada 2018 Tembus Rp 6 Triliun
"Jadi sudah diputuskan semua haji dan umroh untuk Jawa Barat bagian timur, Majalengka, Subang, Indramayu, Cirebon, Tasik, Ciamis itu ke sana," kata Budi Karya di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman, Jumat, 10 Mei 2019.
Dia mengatakan nanti asrama haji akan berada di daerah Cirebon. Budi berharap dengan terwujudnya penerbangan haji dari Kertajati, bisa mengurangi kepadatan penerbangan yang ada di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
BACA: Tiga Menteri Rapat Persiapan Haji di Mekkah
Dia yakin penerbangan dari Kertajati, bisa memberangkatkan 20 kloter mulai tahun ini. Adapun 20 kloter tersebut, kata Budi, setara dengan 4.000 jamaah haji.
Selain haji, kata dia, penerbangan dari Bandara Kertajati juga akan memberangkatkan jamaah umroh tahun ini. "Umroh di Jawa Barat itu semuanya 1 juta. Katakanlah bagian barat itu 500 ribu ya, katakanlah satu tahun ya 500 ribu," ujar dia.
Dia mengatakan saat ini pemerintah masih mempersiapkan hotel dan asrama haji. Persiapan kedua adalah mengenai penerbangan. Menurut dia, saat ini sedamg dipersiapkan pemindahan penerbangan yang dari tadi Jedah ke Soetta, menjadi Jedah ke Kertajati. "Persiapan ketiga, penyelenggara oke sudah," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur PT Bandara Internasional Jawa Barat Muhamad Singgih mengatakan, layanan penerbangan umrah dari Bandara Kertajati di Majalengka ditargetkan mulai September 2019. “Kita akan mulai start pasca musim haji selesai, dan sudah ada penerbangan umrah. September kira-kira,” kata dia selepas pertemuan bersama perwakilan pengelola travel umrah yang difasilitasi Kementerian Agama di Bandung, Kamis, 9 Mei 2019.
AHMAD FIKRI