Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Luhut Tanggapi Boeing 737 MAX Bermasalah Sebelum Tragedi Lion Air

image-gnews
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menguasai sekitar 15.600 hektar lahan tambang dan kelapa sawit di Kutai Kartanegara. Luhut juga merupakan inisiator tim Bravo-5. TEMPO/Imam Sukamto
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan menguasai sekitar 15.600 hektar lahan tambang dan kelapa sawit di Kutai Kartanegara. Luhut juga merupakan inisiator tim Bravo-5. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan melihat terlebih dahulu persoalan pesawat Boeing 737 Max yang ternyata sudah diketahui bermasalah sebelum akhirnya mengalami kecelakaan pertama pada Oktober 2018. "Ya kita lihat nanti, kalau memang salah dampaknya apa," ujar Luhut di kantornya, Rabu, 8 Mei 2019.

Baca: Faisal Basri Sebut Luhut, Enggar, dan Rini adalah Lemak di Kabinet Jokowi

Setelah mengkaji itu, baru lah Luhut akan meninjau apa kewajiban The Boeing Company kepada Indonesia. "Iya dong, jangan rakyat kita dirugikan oleh mereka."

Pernyataan Luhut itu menyikapi penyataan terbaru dari Boeing. Perusahaan pabrikan pesawat itu menyatakan bahwa teknisinya telah mengindikasikan adanya masalah pada pesawat 737 Max sebelum terjadinya kecelakaaan Lion Air JT-610. Namun, mereka tidak mengambil tindakan apa pun ihwal masalah tersebut.

Dalam pernyataan Boeing yang dirilis pada Ahad, 5 Mei 2019, dikutip dari CNN, 6 Mei 2019, menunjukkan rentang waktu berapa lama beberapa orang di perusahaan tersebut menyadari ada masalah sebelum akhirnya memutuskan untuk bertindak. Namun, Boeing menyatakan bahwa masalah perangkat lunak tidak berdampak buruk terhadap keselamatan atau operasi pesawat.

Tidak diketahui apakah kurangnya fungsi sistem peringatan berperan dalam jatuhnya pesawat Lion Air dan Ethiopian Airlines, yang menewaskan 346 orang. Tetapi sistem peringatan bisa memberi tahu pilot bahwa sensor tidak berfungsi.

Dalam kedua bencana tersebut, investigasi awal menunjukkan data yang salah dari sensor angle of attack (AOA) yang tidak berfungsi dan memicu aktivasi perangkat lunak anti-stall pesawat atau yang dikenal sebagai MCAS, yang berfungsi menurunkan sudut hidung pesawat saat pilot berusaha mendapatkan kendali.

Boeing mengatakan jajaran pejabat seniornya dan Administrasi Penerbangan Federal (FAA) tidak sadar tentang masalah ini sampai akhirnya Lion Air jatuh. Baik FAA atau Boeing juga tidak bertindak atas temuan ini sampai kecelakaan Ethiopian Airlines pada Maret 2019. Kini, Boeing terus berupaya untuk memperbaiki masalah tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam pernyataannya, Boeing menjelaskan bahwa sistem peringatan yang membatalkan fungsi AOA hanya berfungsi pada pesawat jika maskapai telah membeli fitur tambahan opsional, yang dikenal sebagai indikator AOA. Indikator AOA membuat pilot tahu jika salah satu sensor AOA tidak berfungsi, sedangkan sistem peringatan pembatalan menunjukkan jika sensor saling bertentangan.

Boeing berpendapat bahwa fungsi sistem peringatan itu tidak diperlukan untuk pengoperasian pesawat yang aman. Tetapi mantan insinyur Boeing dan analis penerbangan mengkritik desain perangkat lunak asli Boeing karena mengandalkan data dari sensor AOA tunggal.

ia menyebut perangkat tersebut rentan terhadap cacat. Terlebih, Boeing juga tidak melakukan uji terbang apa yang akan terjadi pada sistem MCAS jika sensor AOA tunggal gagal.

Pada tahun 2017, setelah pengiriman 737 MAX dimulai, insinyur Boeing mengidentifikasi bahwa perangkat lunak sistem tampilan 737 Max tidak memenuhi persyaratan sistem peringatan AOA.

Baca: Luhut Minta Penenggelaman Kapal Tidak Dipertentangkan

Namun setelah ditinjau, para insinyur Boeing memutuskan untuk tidak segera memperbaiki masalah itu, dan menyimpulkan bahwa fungsi yang ada dapat diterima sampai sistem peringatan dan indikator dapat dihapus dalam pembaruan perangkat lunak sistem tampilan, yang rencananya dipasang di Boeing 737 MAX pada pembaruan berikutnya.

EKA YUDHA SAPUTRA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

15 jam lalu

Presiden Joko Widodo menjenguk Luhut Binsar Pandjaitan di Singapura. FOTO/Instagram
Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

23 jam lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

23 jam lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Luhut Temui Perdana Menteri Singapura, Buka Peluang Kerja Sama Baru

1 hari lalu

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong,. REUTERS/Elizabeth Frantz
Luhut Temui Perdana Menteri Singapura, Buka Peluang Kerja Sama Baru

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menemui Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Luhut: Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Insentif untuk Apple

2 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Luhut: Kereta Cepat Jakarta-Surabaya hingga Insentif untuk Apple

Luhut mengatakan Indonesia dan Cina telah sepakat untuk membentuk tim penggarapan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya


Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

2 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan (kedua dari kanan) dan Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi (kedua dari kiri) saat acara High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) Indonesia dan Tiongkok ke-4 di Labuan Bajo, Timur Nusa Tenggara, Jumat (19 April 2024). ANTARA/HO-Kementerian Koordinator Bidang Kelautan dan Perikanan
Terpopuler: Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk, AirAsia Tebar Promo Tiket 28 Rute Internasional Mulai Kemarin

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk membentuk tim ihwal penggarapan proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.


Hasil Pertemuan Luhut-Menlu Tiongkok, Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk

3 hari lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Hasil Pertemuan Luhut-Menlu Tiongkok, Tim Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dibentuk

Menurut Luhut, Cina merupakan negara yang paling potensial menggarap kereta cepat Jakarta-Surabaya dibanding negara lain.


Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

3 hari lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia