TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan mengomentari viralnya tagar #PecatBudiKarya di media sosial terkait kinerja Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Menurut dia, kinerja Budi Karya sejatinya sudah baik.
Baca juga: Dinobatkan Jadi Menteri Berprestasi, Budi Karya: Buat Penyemangat
"Enggak, enggak lah, Pak Budi karya itu kan paten, bagus kok," ujar Luhut di kantornya, Rabu, 8 Mei 2019.
Cuitan dengan tagar #PecatBudiKarya belakangan meramaikan linimasa media sosial Twitter. Tagar itu sempat menjadi trending topic nomor satu di Indonesia pada Selasa, 7 Mei 2019. Berdasarkan pantauan Tempo, warganet kebanyakan menyoroti soal mahalnya tarif tiket pesawat dan soal ujicoba tarif ojek online.
Luhut mengatakan Kementerian Perhubungan sudah berupaya menekan tarif penerbangan tersebut dengan cara mengevaluasi tarif batas atas. Ia berujar tarif batas atas akan diturunkan 15 persen. Oleh karena itu, ia berharap masyarakat tenang.
"Ya kita lihat market, demand, gimana mekanisme di market, sekarang ini harga minyak kita minta juga supaya jangan Pertamina saja lah, jadi supaya masuk private sektor lain sehingga kalau ada kompetisi harganya itu bisa turun," ujar dia.
Ia mengatakan efektivitas dari kebijakan tersebut akan terus dipantau dan dievaluasi kembali. "Harus kita lihat kan harus evaluasi semua. Pada akhirnya kita harus kembali kepada mekanisme pasar."
Dalam kesempatan berbeda, Budi Karya memastikan Kemenhub akan melakukan penurunan tarif batas atas penerbangan. Usulan itu, kata Menhub, akan disampaikan terlebih dulu kepada Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution pada Senin, 12 Mei 2019 pekan depan.
Kendati demikian, Budi masih enggan memberitahu besaran nilai penurunan tarif batas atas itu. Karenanya, kata dia, saat ini Kemenhub dalam waktu satu minggu melakukan pembahasan, perhitungan dan dasar-dasar untuk menurunkan tarif batas atas.
Budi Karya menegaskan penurunan tarif batas atas perlu dilakukan karena maskapai tidak ingin menurunkan tarif. Padahal, kata dia tarif tiket pesawat berkaitan dengan jumlah penduduk yang membutuhkan, sedangkan penduduk menganggap harga sudah tidak terjangkau.