TEMPO.CO, Jakarta - PT Migas Hulu Jabar (Perseroda) atau MUJ telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST Tahun Buku 2018. Dalam kegiatan itu, para pemegang saham menyetujui pembukuan laba bersih tahun buku 2018 yaitu sebesar US$ 7,85 juta atau setara Rp 111,47 miliar dengan kurs Rp 14.200 per dolar Amerika Serikat.
Baca juga: Migas Hulu Suntik Modal Blok Migas ONWJ Sebesar US$70 Juta
Direktur MUJ Begin Troys mengatakan peningkatan pendapatan dan laba tersebut dipicu keberhasilan sebagai Badan Usaha Milik Daerah penerima Participating Interest 10 persen Wilayah Kerja Offshore North West Java.
"Tahun 2015 sampai 2018 telah menjadi tahun yang penuh tantangan bagi BUMD MUJ untuk menyelesaikan proses pengalihan PI 10 persen WK ONWJ," kata Begin dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Selasa 7 Mei 2019.
Adapun, MUJ merupakan Badan Usaha Milik Daerah atau BUMD Jawa Barat. Selain Jawa Barat, BUMD milik Kabupaten Bekasi, Subang, Kerawang, dan Indramayu serta BUMD Provinsi DKI Jakarta ikut menikmati kerja sama ini. Hal ini sesuai Peraturan Menteri ESDM No. 37 Tahun 2016.
Selain pembukuan lama, RUPST menyetujui pengalokasian dividen sebesar US$ 2,49 juta. Jumlah ini setara dengan Rp 35,62 miliar atau sebesar 32,11 persen dari laba bersih tahun buku 2018 tersebut. Kemudian, RUPST menyetujui dicadangkan untuk investasi dan pengembangan usaha, pembelian aset, serta Corporate Social Responsibility (CSR).
"Dana cadangan dari laba bersih akan digunakan MUJ untuk pembelian aset di antaranya kantor dan melakukan pengembangan usaha di bidang energi khususnya di Provinsi Jawa Barat," kata Begin.
Begin mengatakan, sepanjang 2018 perusahaan terus fokus untuk mengusahakan dan mengadvokasi untuk mendapatkan Participating Interest (PI) 10 persen dari WK ONWJ. Karena itu, ia optimis ke depan adanya PI 10 persen itu akan memberikan keuntungan bagi pemegang saham atau Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Namun demikian, kata Begin, keberhasilan PI 10 persen WK ONWJ tidak lepas dari dukungan dan pemberdayaan penuh dari Gubernur Jawa Barat. Bagin juga menjelaskan kinerja positif Migas Hulu Jabar dapat dicapai karena dukungan dan keberpihakan kepada daerah dari Kementerian ESDM, SKK Migas dan Dirjen Migas serta kerjasama yang baik dengan Pertamina khususnya PHE sebagai Operator Blok.