TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Pemasaran PT Angkasa Pura I Devy Suradji mengatakan Bandara Internasional Yogyakarta atau BIY dengan kode registrasi YIA akan diresmikan akhir tahun 2019. Peresmian tersebut menunggu sejumlah kesiapan, seperti pembukaan rute penerbangan internasional.
BACA: Penumpang Pertama di BIY akan Dihadiahi Suvenir
“Maunya sih (akhir tahun ini). But again let see. Kami komunikasi terus dengan Kementerian Perhubungan,” ujar Devy dalam pesan pendek kepada Tempo, Ahad, 5 Mei 2019.
Kendati peresmian masih menunggu waktu hingga akhir tahun nanti, Devy memastikan BIY akan mulai beroperasi untuk publik pada Senin esok, 6 Mei 2019. Pada tahap pertama pengoperasian ini, maskapai yang beroperasi di bandara anyar tersebut baru melayani mobilisasi penumpag ke rute-rute domestik.
Adapun maskapai yang akan mendarat perdana esok ialah Citilink dengan jenis pesawat Airbus 320 berkapasitas penumpang 180 orang. Penumpang pertama yang akan tiba di BIY pada Senin besok diperkirakan sebanyak 40 orang. Mereka terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma pukul 11.00 WIB dan diperkirakan mendarat pukul 11.40 WIB.
Devy memastikan, setelah Citilink, Batik Air bakal menyusul mendarat ke BIY. Namun, jadwal operasional Batik Air masih dalam tahap pembahasan.
Sementara itu, saat ini Angkasa Pura I mencatat, ada empat rute penerbangan yang akan dilayani maskapai untuk penerbangan dari dan menuju BIY. Di antaranya Jakarta - Yogyakarta - Jakarta, Palangkaraya - Yogyakarta - Palangkaraya, Samarinda - Yogyakarta - Samarinda, dan Denpasar - Yogyakarta - Denpasar. “Kami sedang bahas untuk movement Denpasar dan Jakarta karena dua bandara itu slotnya penuh. Kalau Samarinda dan Palangkaraya sudah oke,” ujar Devy.
Selain rute penerbangan domestik, Angkasa Pura I mulai menjajaki pembukaan gate untuk rute penerbangan internasional. Devy berujar, ada dua rute luar negeri yang disiapkan dibuka, di antaranya rute Yogyakarta - Kuala Lumpur dan Yogyakarta - Singapura atau sebaliknya. Sedangkan maskapai yang telah terdaftar beroperasi dari BIY untuk rute internasional adalah AirAsia dan SilkAir.
Untuk membuka rute internasional, Devy memastikan Angkasa Pura I membutuhkan waktu cukup panjang. “Minimal 8 minggu dari sekarang,” ujarnya. Selain mesti mengurus izin pembukaan rute di bandara tujuan, Angkasa Pura I juga harus memastikan kesiapan peranti penunjangnya. Misalnya pintu keamanan, bagasi, karantina, dan Imigrasi.
Setelah seluruh terminal beroperasi, beban pergerakan penumpang di Bandara Adisutjipto akan berkurang. Saat ini, bandara dengan kode pencatatan JOG itu menampung pergerakan penampung sebanyak 8 juta per tahun. Rata-rata penumpang dalam sehari saat masa ramai penumpang atau high season mencapai 21 ribu.
Baca berita tentang BIY lainnya di Tempo.co.