TEMPO.CO, Florida - Pesawat jet komersial Boeing 737 yang membawa 136 penumpang tergelincir ke Sungai St. Johns, Jacksonville, Florida, Amerika Serikat setelah mendarat Jumat, 3 Mei 2019. Hal ini disampaikan oleh juru bicara Naval Air Station Jacksonville.
Baca: Boeing akan Pindahkan Gugatan Kecelakaan 737 MAX ke Indonesia
Dalam insiden tersebut, tak ada laporan mengenai korban jiwa. Meski begitu, stasiun televisi lokal WOKV-TV menyatakan dua orang menderita luka ringan dan pesawat tersebut sedang berusaha mendarat saat hujan badai.
Pesawat yang tiba di Naval Stasion Guantanamo Bay itu tercebur ke sungai di ujung landasan pacu sekitar pukul 21.40 waktu setempat, kata Stasiun AU tersebut.
Melalui akun Twitter, Wali Kota Jacksonville, Lenny Curry, mengatakan, bahwa semua orang di dalam pesawat itu "selamat dan tak ada yang kurang". Awak pesawat berusaha mengendalikan bahan bakar pesawat jet tersebut agar tak tersebar di air.
Lebih jauh, Curry mengatakan di dalam cuitan terpisah bahwa Presiden AS Donald Trump telah meneleponnya untuk menawarkan bantuan. "Pesawat tersebut tidak tenggelam. Semua orang selamat dan tak ada yang kurang," kata Kantor Sheriff's Jacksonville di Twitter.
Cuitan Kantor Sheriff's itu disertai dua gambar yang memperlihatkan pesawat tersebut memiliki logo Miami Air International dan berada di air dangkal serta utuh. Miami Air International adalah perusahaan penerbangan sewaan yang mengoperasikan pesawat Boeing 737-800.
Baca: Boeing Ingin Sidang di Indonesia, Korban Lion Air JT610 Menolak
Adapun wakil dari perusahaan penerbangan itu belum bisa dimintai komentar oleh Reuters sampai Jumat malam. Seorang juru bicara Boeing mengatakan perusahaan tersebut mengetahui peristiwa itu dan sedang mengumpulkan keterangan.
ANTARA