TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyuarakan komitmen Indonesia untuk mengembangkan kebijakan fiskal dan moneter dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Komitmen ini disampaikan dalam pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara ASEAN bersama Cina, Jepang, dan Korea Selatan (ASEAN+3).
Baca: Sri Mulyani Sebut Infrastruktur Kunci Pertumbuhan Berkualitas
Sri Mulyani menyampaikan bahwa komitmen tersebut tercermin dalam kebijakan anggaran Indonesia. Kebijakan anggaran saat ini menekankan pada kualitas dan pengeluaran yang produktif untuk infrastruktur dan pembangunan manusia.
“Saya berharap investasi infrastruktur besar-besaran Indonesia dalam beberapa tahun terakhir akan menghasilkan peningkatan nyata terhadap daya saing dan produktivitas ekonomi secara keseluruhan,” kata Sri Mulyani dalam pertemuan yang diadakan di sela Sidang Tahunan Asian Development Bank (ADB) ke-52 di Nadi, Fiji, Kamis, 2 Mei 2019, dikutip dari keterangan resmi Kementerian Keuangan.
Selain itu, kata Sri Mulyani, Indonesia juga berkomitmen mempertahankan reformasi struktural untuk mendukung iklim bisnis dan investasi. Salah satunya dalam mendorong diversifikasi ekonomi dari komoditas untuk mendukung industrialisasi dan pengembangan sektor jasa.
Sementara di tataran regional, kata Sri Mulyani, Indonesia juga mendorong penguatan daya saing dan kerja sama kawasan untuk mengurangi ketergantungannya pada guncangan eksternal. Caranya yaitu melalui penguatan perdagangan dan investasi intra-regional di antara anggota ASEAN+3.
Baca: RI Negeri Cincin Api, Sri Mulyani Ingin Genjot Energi Panas Bumi
Selain itu, Sri Mulyani juga menekankan perlunya pengembangan kerja sama kawasan dalam hal dukungan pembiayaan infrastruktur dan pengembangan sektor pariwisata. "Seperti langkah yang dilakukan oleh Indonesia untuk membentuk ‘New Bali’,” ujarnya.