TEMPO.CO, Jakarta – Tiga maskapai dari grup berbeda, yakni Citilink, Batik Air, dan AirAsia, akan membuka rute penerbangan dari dan ke Bandara Internasional Yogyakarta (BIY). Ketiganya terhitung sebagai maskapai kloter pertama yang bakal mengisi slot penerbangan di bandara yang berlokasi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta ini.
Baca: Mengapa Bandara Kulon Progo Tak Pakai Nama Pahlawan?
Dari tiga maskapai tersebut, Citilink lebih dulu dijadwalkan beroperasi. “Citilink akan buka penerbangan ke BIY mulai 6 Mei,” ujar Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan, dalam pesan pendek kepada Tempo, Kamis, 2 Mei 2019.
Ikhsan mengatakan Citilink bakal mengantarkan penumpang dari dan menuju bandara anyar itu menggunakan pesawat Airbus 320 berkapasitas 180 orang. Pada tahap pertama, Citilink baru menjadwalkan satu kali sehari untuk penerbangan dari dan menuju BIY.
Maskapai yang akan menyusul pendaratan pesawat anak usaha Garuda Indonesia berikutnya di BIY itu adalah Batik Air. Managing Director Lion Air Group Daniel Putut Kuncoro Adi mengatakan perusahaannya telah mengirimkan permohonan slot penerbangan ke Kementerian Perhubungan pada 24 April lalu.
Saat dihubungi Tempo beberapa waktu lalu, Daniel mengatakan telah mengajukan tiga rute selain Jakarta-Yogyakarta. Di antaranya Yogyakarta-Samarinda, Yogkayarta Denpasar, dan Yogyakarta-Palangkaraya atau sebaliknya. “Kami juga sedang menunggu kesediaan bandara-bandara tujuan rute ini,” ujarnya dalam telepon.
Lain dengan dua maskapai yang telah menentukan jadwal dan rute, maskapai penerbangan asal Malaysia, AirAsia sampai saat ini belum menentukan berapa penerbangan yang akan diajukan untuk mengisi slot pertama penerbangan. Chief Executive Officer AirAsia untuk Indonesia, Dendy Kurniawan, mengatakan maskapainya masih menimbang sisi keamanan bandara anyar.
Baca juga: Siap Diresmikan Jokowi, Baru 2 Gate Beroperasi di Bandara NYIA
Bandara Internasional Yogyakarta sedianya akan mulai beroperasi perdana pada 29 April lalu. Pembukaan bandara itu rencananya bakal ditandai dengan mendaratnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke BIY. Namun, rencana itu diundur hingga waktu yang belum ditentukan kembali.