TEMPO.CO, Jakarta – Harga tiket pesawat yang konsisten menyentuh ambang tarif batas atas sejak akhir tahun 2018 jumlah penumpang rute domestik menurun drastis. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah penumpang domestik selama Januari hingga Maret 2019 anjlok 17,66 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya (year on year).
Baca: Tiket Pesawat Mahal, 5 Persen Anggota Asosiasi Travel Mundur
“Faktornya karena harga tiket pesawat tinggi,” ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Kamis, 2 Mei 2019.
Berdasarkan data BPS, jumlah penumpang angkutan udara secara kumulatif pada Januari hingga Maret 2019 hanya 18 juta. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, jumlah penumpang domestik mencapai 22 juta.
Meski demikian, kondisi jumlah penumpang maskapai rute domestik sepanjang Maret mengalami peningkatan secara month to month bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Jumlah pergerakan penumpang dalam negeri meningkat 7,18 dari Februari. Sebab, Februari merupakan masa sepi pengunjung atau low season.
Jumlah penumpang pesawat rute domestik pada Februari hanya 5,6 juta orang. Sedangkan, realisasi pada Maret 2019 mencapai 6,03 juta penumpang.
Peningkatan jumlah penumpang terjadi di lima bandara. Di antaranya Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan lonjakan penumpang sebesar 15,02 persen. Selain itu, Bandara Hasanudin Makassar sebesar 7,96 persen; Bandara Ngurah Rai Denpasar sebesar 3,61 persen; dan Bandara Kualanamu Sumatera Utara 1,71 persen. Terakhir, Bandara Internasional Juanda turut andil meningkatkan jumlah pergerakan wisatawan domestik sebesar 1,69 persen.
Suhariyanto menjelaskan, turunnya penumpang rute domestik untuk angkutan udara akan membawa dampak baik bagi moda lainnya. “Karena orang akan cenderung memilih alternatif moda lain klau tiket pesawat mahal,” ujarnya.
Baca: Soal Tiket Pesawat, Darmin Panggil Rini Soemarno dan Garuda Besok
Kenaikan harga tiket pesawat secara tidak langsung berkontribusi meningkatkan jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri. Pada Maret 2019, pergerakan penumpang kapal mencapai 1,7 juta orang atau naik 3,43 persen dibanding bulan sebelumnya.
Sementara itu, jumlah penumpang kapal secara kumulatif mulai Januari hingga Maret berjumlah 5,09 juta orangn. Angka itu lebih tinggi 5,62 persen daripada periode yang sama tahun lalu, yakni hanya 4,8 juta penumpang.