Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soal Kapal Ilegal, Susi Pudjiastuti Minta Uni Eropa Hukum Vietnam

image-gnews
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kedua kiri) didampingi Koordinator Staff Khusus Satgas 115 Mas Achmad Santosa (kedua kanan), Staff Khusus Laksdya TNI (Purn) Widodo (kanan) dan Plt Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Agus Suherman memberikan konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa 30 April 2019. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti (kedua kiri) didampingi Koordinator Staff Khusus Satgas 115 Mas Achmad Santosa (kedua kanan), Staff Khusus Laksdya TNI (Purn) Widodo (kanan) dan Plt Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Agus Suherman memberikan konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa 30 April 2019. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendorong Uni Eropa untuk kembali memberikan kartu kuning kepada Vietnam lantaran nelayannya masih melakukan aksi pencurian ikan.

Baca: Insiden KRI Tjiptadi 381, Susi Pudjiastuti Intensifkan Patroli

"Kami akan dorong untuk Eropa bisa menghukum kembali karena masih melakukan ilegal fishing. Untuk memberikan kartu kuning kembali kepada Vietnam," ujar Susi Pudjiastuti di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa, 30 April 2019. Ia menyebut Vietnam belum lama ini telah terbebas dari kartu kuning dari Uni Eropa.

Kasus teranyar, Indonesia kembali berurusan dengan kapal Vietnam yang mencuri ikan di kawasan Laut Natuna Utara. Perkara itu berujung kepada ditabraknya KRI Tjiptadi-381 oleh kapal Vietnam tersebut.

"Dengan kejadian seperti ini mestinya mereka tidak boleh lepas dari kartu kuning karena masih melakukan Illegal, unreported and unregulated fishing," kata Susi. Bukan hanya sekali, Susi Pudjiastuti mengatakan sejak awal tahun, sudah empat kali kapal Vietnam mengejar atau bahkan hampir menabrak kapal Indonesia.

Persoalan di Laut Natuna Utara itu bermula saat petugas melihat adanya kapal Vietnam yang melakukan penangkapan ikan ilegal. Komandan KRI Tjiptadi kemudian berupaya menangkap kapal tersebut. Namun ternyata kapal ikan ini dikawal kapal Pengawas Perikanan Vietnam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kapal pengawal itu berusaha menghalangi proses penegakan hukum oleh personel TNI AL di KRI Tjiptadi-381. "Mereka memprovokasi hingga gangguan fisik dengan cara menabrakkan badan kapalnya ke KRI Tjiptadi-381," kata Panglima Komando Armada I TNI AL, Laksamana Muda TNI Yudo Margono.

Menurut Komando Armada I TNI AL, lokasi kejadian itu ada di wilayah ZEE nasional, sehingga tindakan penangkapan kapal ikan ilegal itu oleh KRI Tjiptadi-38 sudah benar dan sesuai prosedur. Namun pada sisi lain, pihak Vietnam juga mengklaim wilayah itu merupakan perairan Vietnam.

Mengenai insiden itu, Susi Pudjiastuti menyatakan sikap TNI Angkatan Laut sudah benar dengan menindak kapal Vietnam yang diduga mencuri ikan di perairan Indonesia. Ia memperingatkan bahwa semestinya apabila belum ada keputusan final mengenai batas wilayah tersebut, Vietnam tidak melakukan kegiatan di sana.

Baca: Safari Ramadan ala Menteri Susi: Tenggelamkan Kapal

Namun, ia melihat aktivitas pengambilan ikan terus terjadi. Bahkan hingga masuk ke wilayah Indonesia. "TNI AL sudah benar menarik kapal Vietnam. Tugas mereka menangkap kapal yang mencuri ikan," kata Susi Pudjiastuti. TNI AL, menurut dia, adalah aparat hukum di laut Indonesia, sekaligus juga bagian dari Satuan Tugas 115.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

20 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

23 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


Piala Asia U-23 2024: Kunci Kemenangan Timnas U-23 Vietnam atas Kuwait 3-1

1 hari lalu

Logo Piala Asia U-23. Istimewa
Piala Asia U-23 2024: Kunci Kemenangan Timnas U-23 Vietnam atas Kuwait 3-1

Timnas U-23 Vietnam berhasil menuai poin penuh pada laga perdana di Grup D Piala Asia U-23 2024.


Bos Apple Tim Cook Bertemu Jokowi Jadi Perhatian Media Internasional

1 hari lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Bos Apple Tim Cook Bertemu Jokowi Jadi Perhatian Media Internasional

Sejumlah media internasional memberi perhatian pada pertemuan Presiden Jokowi dengan bos Apple Tim Cook di Istana Merdeka Jakarta.


Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

1 hari lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.


Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

2 hari lalu

Josep Borrell, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni. Sumber: Reuters
Uni Eropa Bersiap Tambahkan Sanksi untuk Iran

Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan bersiap untuk menambahkan sanksi terhadap Iran atas serangannya yang menyasar Israel.


Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

3 hari lalu

Petugas polisi berdiri selama protes yang oleh penyelenggara disebut sebagai
Daftar Negeri yang Mengakui Negara Palestina

Sebagian besar negara anggota PBB masuk ke dalam daftar negara yang sudah mengakui negara Palestina. Negeri sedang mengalami konflik dengan Israel


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

3 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

3 hari lalu

Truong My Lan. Istimewa
Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.


Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

5 hari lalu

Ilustrasi WhatsApp. shutterstock.com
Kurangi Usia Minimum Pengguna di Inggris dan Eropa, WhatsApp Dikecam

Dengan langkah ini, WhatsApp telah membuat marah banyak orang.