TEMPO.CO, BANDUNG - Perusahaan pertahanan plat merah, PT Pindad menyiapkan anak perusahaannya untuk melepas saham ke publik atau IPO. Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan sudah ada pembicaraan dengan Kementerian BUMN terkait dengan pelepasan saham tersebut. Selain anak usaha, kemungkinan IPO juga terbuka untuk Pindad. "Kami mulai membicarakan secara internal, kalau masuk ke IPO seperti apa,” kata dia dalam sesi wawancara khusus dengan Tempo di kompleks PT Pindad, Bandung, Jumat, 26 April 2019.
Baca: PT Pindad Targetkan Laba Bersih Rp 145 Miliar Tahun Ini
Keputusan IPO, ujar Abraham, akan diambil setelah dilakukan sejumlah kajian. "Kami butuh kajian lagi, banyak yang akan melihat apakah industri pertahanan ini sudah layak masuk ke pasar modal. Ini dalam kajian,” kata dia.
Abraham mengatakan, untuk melangkah menuju IPO, Pindad sudah memiliki pengalaman saat menerbitkan surat hutang Medium Term Notes (MTN). Pada akhir 2017, Pindad sukses melepas MTN dengan meraup dana segar Rp 1 triliun untuk jangka waktu 3 tahun dan suku bunga 9,25 persen. Dalam penerbitan MTN tersebut Pindad mendapat rating A dan bertahan hingga kini.
“Pindad sudah melakukan rating. Dari Pefindo kami mendapat rating single A. Pada 2018 kami melakukan pendanaan dengan pola MTN. Dan next sudah dilakukan lagi evaluasi rating dan Alhamdulillah masih dengan single A,” kata Abraham.
Pemeringkatan Pindad ini bisa menjadi modal serius untuk wacana IPO. Dia mengaku, banyak opsi yang bisa dijajaki. Mulai dari melepas lini industrial untuk IPO atau di sejumlah anak perusahaan Pindad.
“Sekarang selain bisnis industrial, anak perusahaan kita juga cukup tumbuh berkembang. Di situ ada Rumah Sakit, ada Global Pindad Source and Trading, ada Pindad PLB, Pindad Logistic, kemudian ada Pindad Engineering sebagai holding-nya,” kata Abraham.
AHMAD FIKRI | DEWI RINA