TEMPO.CO, Jakarta -PT Kereta Api Indonesia atau PT KAI belum bersedia memberikan keterangan tambahan mengenai kejadian pelecehan seksual yang baru-baru ini terjadi di kereta. Vice President Public Relation PT KAI Edy Kuswoyo menegaskan bahwa kasus tersebut sudah selesai.
BACA: Ada Pelecehan Seksual di Kereta Api, Korban Akan Temui PT KAI
“Sudah diselesaikan di atas kereta api oleh korban dan pelaku,” kata Edi saat dihubungi di Jakarta, Jumat, 26 April 2019. Lebih lanjut, Edi mengatakan bahwa jika nanti ada pertemuan, maka hal tersebut merupakan silaturahmi dan retensi kepada korban.
Pertemuan ini merupakan bentuk empat atas kejadian yang dialami sebelumnya. “Sekaligus menjaga hubungan baik dengan pelanggan,” kata Edi. Namun Edi tidak menjelaskan apakah pertemuan ini dilakukan atas permintaan korban atau inisiatif dari KAI sendiri.
BACA: Pelecehan di Kereta Viral, Korban Banjir Dukungan dari Warganet
Kasus pelecehan di kereta ini menjadi viral setelah akun bernama basya atau @xrybqby ini mengunggah kisahnya pada Selasa, 23 April 2019. Kisah @xrybqby telah diretweet sebanyak 23 ribu, dibalas 788 akun dan disukai oleh 8.500 akun.
Dalam kronologi yang diunggah di utas tersebut, @xrybqby mengatakan kejadian pelecehan tersebut terjadi saat dirinya berada di kereta menuju Surabaya, Jawa Timur. Ia saat itu tengah tidur dan duduk bersebelahan dengan pelaku pelecehan seksual tersebut.
Saat korban tidur, pelaku tiba-tiba memegang tangan korban. Setelah itu, pelaku bahkan berani menciumi tangan dan mengendus-endus tangan korban. Kejadian ini membuat korban tidak nyaman dan berusaha mengembalikan posisi pada semula.
Lebih jauh korban juga menyebut pelaku memintanya berdamai. Pelaku juga telah mengakui perbuatannya sejak kejadian itu terungkap. Dalam Twitter-nya, korban mengatakan bakal segera menggelar pertemuan dengan manajemen PT KAI, kendati ia telah bertemu dengan Edi.