Empat bulan kemudian pada 31 Januari 2019, Garuda Indonesia pun akhirnya meneken kerja sama dengan perusahaan komunikasi global mobile satellite Inmarsat. Inmarsat resmi menandatangai kontrak dengan GIAA untuk memberikan solusi broadband GX Aviation.
Perusahaan telekomunikasi asal Inggris ini tidak sendirian. Inmarsat juga bermitra dengan Mahata Aero Teknologi, Lufthansa Technik dan Lufthansa Systems, bagian dari Lufthansa Group, maskapai penerbangan asal Jerman. Perusahaan-perusahaan ini pun berkolaborasi dalam menyediakan teknologi nirkabel bagi Garuda Grup.
Perjanjian untuk memasok Garuda Indonesia dengan GX Aviation sekaligus memperpanjangan kontrak Mahata selama 10 tahun dengan maskapai Citilink yang juga bagian dari Garuda Indonesia Group, untuk solusi broadband dalam penerbangan.
“Sebagai maskapai Skytrax bintang-5, penting bagi kami untuk menawarkan solusi terbaik di pasar dan kami berharap dapat bekerja sama dengan Inmarsat, Mahata, Lufthansa Technik, dan Lufthansa Systems pada saat peluncuran,” kata Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra saat itu.
Baca: Laporan Keuangan Garuda Janggal, Ini Keberatan Dua Komisaris
Dua bulan setelah pemasangan jaringan wifi, Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo mengatakan tingkat keandalan inflight wi-fi pada pesawat yang sudah terinstal mencapai 95,1 persen. Dia menambahkan bahwa dengan perbaikan tersebut kegagalan koneksi hanya terjadi di bawah 5%. Maskapai menjadikan masukan penumpang yang mendapat pengalaman inflight wi-fi sebagai bahan untuk perbaikan kinerja.
FAJAR PEBRIANTO