TEMPO.CO, Beijing - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla alias JK meminta pemerintah Cina segera merealisasikan protokol impor buah tropis, yaitu dengan membuka pintu kembali untuk buah naga dan manggis dari Indonesia.
BACA: Harga Karet Turun, Indonesia dan Dua Negara Ini Kurangi Ekspor
"Hari ini kita telah menyepakati dua protokol impor buah tropis. Saya harap protokol tersebut segera dapat ditindaklanjuti," kata Jusuf Kalla saat melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden China Wang Qishan di Istana Diayutai State Guest House, Beijing, Kamis 25 April 2014.
Sebelumnya, pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Bea Cukai Cina Ni Yue Feng menandatangani protokol perdagangan manggis, setelah Cina mengizinkan Indonesia kembali mengekspor buah tersebut ke negaranya. Penandatanganan dilakukan di sela-sela Konferensi Kerja Sama Internasional Sabuk Jalan atau Belt and Road Forum (BRF) kedua.
Retno mencatat, Cina merupakan mitra dagang terbesar bagi Indonesia, dengan nilai perdagangan kedua belah pihak sebesar US$ 70 miliar (sekitar Rp990 triliun) pada 2018. Dia berharap pembukaan keran ekspor manggis dan buah naga dapat mempersempit defisit neraca dagang antara kedua negara.
"Kita harus berupaya agar ekspor buah tropis dalam rangka mempersempit atau menurunkan defisit yang terjadi antara Indonesia dan Tiongkok," tutur Retno.
Baca: JK Sebut Unicorn Datangkan Investasi Asing, Bukan Sebaliknya
Ni Yue Feng menyambut positif permintaan yang disampaikan oleh Menlu Retno tersebut. Apalagi, Indonesia telah memfasilitasi ekspor buah-buahan dari Cina di antaranya jeruk mandarin, agar perdagangan bilateral menjadi saling menguntungkan.
Pada akhir 2017, Cina kembali membuka keran impor manggis dari Indonesia setelah sempat ditutup pada 2014 karena kandungan zat kimia. Sejak izin diberikan lagi, buah manggis dari Indonesia mudah dijumpai di pasar-pasar modern dan tradisional Cina, bersaing dengan manggis Thailand.
BISNIS