TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian hari ini mengelar rapat tertutup untuk menyambut puasa dan menjelang lebaran. Ditemui usai mengikuti rapat, Menteri Pertanian Andi Amram Sulaiman mengatakan untuk menjaga stok pangan dirinya menawarkan solusi berupa pembangunan cold storage.
Baca juga: Bulog Siapkan Cadangan Beras Pemerintah untuk Korban Tsunami
Dalam rapat itu, Amran mengatakan hal ini dilakukan untuk menjaga stok pangan terutama di saat puncak panen. "Nah solusi permanen atas hal ini kami tawarkan untuk membangun cold storage bagi produk-produk pertanian yang mudah rusak," kata Amran ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis 25 April 2019.
Amran menuturkan, cold storage ini adalah bagian dari tugas pemerintah untuk menyerap produk pertanian dari petani langsung. Dengan cara ini, saat puncak panen harga komoditas tidak menjadi terlalu murah sehingga merugikan petani.
Dengan solusi cold storage ini, kata Amran, nantinya pemerintah bisa mengelontorkan kembali komoditas di saat masa puncak panen sudah lewat. Sehingga, potensi mahalnya harga komoditas di saat masa tanam bisa dihindari.
Solusi diharapkan juga bisa menimalisir harga pangan dan komoditas bisa melonjak seperti menjelang ramadan dan lebaran. Apalagi, selama dua tahun ke belakang, harga komoditas pangan telah menunjukkan tren yang lebih stabil.
"Sehingga ke depan inflasi terhadap barang pangan bisa terjaga sepanjang masa," kata Amran.
Amran juga menuturkan, saat ini cold storage yang sudah bangun ada di Brebes, Jawa Tengah. Dengan kapasitas, sebesar 380 ton cold storage ini diharapkan bisa melakukan stok pangan untuk komoditas cabai merah dan bawang merah.