TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan sudah mendata akan ada 1.293 kapal yang siap melayani penumpang selama Angkutan Lebaran 2019. Kapasitas angkutnya mencapai 3,4 juta penumpang.
Baca: Mudik 2019, Ini Jadwal Angkutan Barang Dilarang Beroperasi
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub Wisnu Handoko menuturkan, potensi armada tersebut sudah berdasarkan laporan dari berbagai daerah ke direktoratnya.
"Potensi armada berdasarkan laporan yang masuk dari daerah-daerah yg kemarin sudah masuk ke Ditlala, dari PT Pelni ada 26 kapal PSO untuk penumpang ekonomi, untuk kapal perintis ada 113. Khusus untuk perintis ini, saya dapat sampaikan ada beberapa kapal yang posisinya masih persiapan dari mobilisasi galangan kapal, sudah jadi, tapi karena permasalahan teknis, seperti sertifikat, tertahan," katanya, Kamis, 25 April 2019.
Menurutnya, beberapa kapal tersebut terkendala sertifikat keselamatan penumpang dan barang yang sudah kedaluwarsa sehingga perlu ada penyesuaian.
Dia sudah berkoordinasi dengan pihak operator dan galangan untuk segera menyelesaikan sertifikat yang sudah kadaluarsa ini, terutama sertifikat keselamatan penumpang dan barang serta surat ukur yang belum keluar.
"Ini kami minta untuk keluar sebelum arus mudik ini sudah berjalan, atau terjadi dan bisa jelas semua. Jadi, semua kapal yang baru sudah bisa memasuki trayek dan pelabuhan," tuturnya.
Armada yang sudah disiapkan yakni PT Pelni sejumlah 26 unit dengan kapasitas angkut 989.375, armada perintis 113 unit dengan kapasitas 68.726, armada swasta 1.149 dengan kapasitas 2,35 juta dan kapal perintis cadangan/pengganti 5 unit dengan kapasitas 1.254.
Selain itu, Kemenhub memproyeksikan pertumbuhan penumpang angkutan laut pada mudik Lebaran 2019 mencapai 4,8 persen menjadi 1,91 juta penumpang dari tahun sebelumnya 1,83 juta penumpang.
Periode mudiknya diperkirakan dari H-15 sampai dengan H+15 Lebaran 2019, dengan perkiraan puncak arus mudik pada 1 Juni 2019 dan puncak arus balik pada 8 Juni 2019 mendatang.
BISNIS
