TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara menggeber pembentukan perusahaan holding BUMN farmasi. Rencana itu diharapkan terwujud dalam enam bulan ke depan.
Baca juga: Terkait Holding BUMN Penerbangan, Pertamina Akan Beli Airbus A400
"Ini kemungkinan bisa menyalip pembentukan holding-holding yang lain walaupun baru disampaikan ke Menteri Keuangan," ujar Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro di Four Season Hotel, Jakarta, Senin, 22 April 2019. Ia mengatakan para pelaku terkait sudah memahami pentingnya membentuk holding agar BUMN bisa tumbuh besar.
Imam mengatakan pembentukan perusahaan holding BUMN farmasi itu penting lantaran dibutuhkan untuk mendukung industri obat di dalam negeri. "Kita punya target mengurangi ketergantungan obat," ujar Imam.
Kalau holding farmasi itu segera terbentuk, Imam yakin Indonesia bisa segera mewujudkan target untuk menurunkan porsi impor bahan baku obat dari sebelumnya 90 persen, menjadi 80 persen. Ia berujar target itu tampak masih kecil, namun signifikan dampaknya.
Rencananya, perusahaan holding BUMN Farmasi akan diisi oleh PT Indofarma Tbk, PT Kimia Farma Tbk, dan PT Phapros Tbk, dengan induk perusahaan PT Bio Farma (Persero).
Adapun proses pembentukan Holding BUMN Farmasi antara lain Kementerian BUMN akan mengirim surat ke Kementerian Keuangan mengenai rencana tersebut. Selanjutnya Kementerian Keuangan mengirimkan draf Rancangan Peraturan Pemerintan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, sebelum dilanjutkan dengan pembahasan antara kementerian.
Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Rini Soemarno berambisi menyelesaikan holding BUMN di enam sektor pada 2019. Ia mengatakan, keenamnya adalah holding perumahan, infrastruktur, asuransi, keuangan, pelabuhan dan industri strategis.
"Yang saya targetkan holding infrastruktur dan perumahan pada Februari. Selanjutnya asuransi, keuangan, pelabuhan, sama industri strategis," kata Rini ditemui usai menjadi pembicara dalam Mandiri Investment Forum 2019, di Fairmont Hotel, Rabu 30 Januari 2019.
Dari seluruh holding tersebut, ia memiliki targetkan penyelesaian yang berbeda-beda. Misalnya, untuk holding perbankan berharap pada Mei bisa terbentuk. Sedangkan holding industri strategis seperti PT Pindad, PT PAL yang membangun untuk kepentingan pertahanan nasional dipatok maksimal April.
Kendati demikian, Rini menjelaskan pembentukan holding tersebut bukan perkara mudah. Dia berambisi enam holding tersebut bisa selesai tahun ini. Sebab, ada beberapa keuntungan yang bisa didapat dari pembentukan holding.
"Tadi yang saya katakan, dibentuknya holding company itu selalu buat efisiensi dalam menurunkan cost karena tadi saya katakan seringkali jadi double cost," kata Menteri BUMN Rini Soemarno.