TEMPO.CO, Jakarta - Erupsi Gunung Agung yang kembali terjadi malam ini dinyatakan tidak mengganggu penerbangan di Bandara Ngurah Rai dan daerah sekitarnya. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Polana B Pramesti mengatakan, abu vulkanik Gunung Agung tidak mengarah ke jalur penerbangan.
Baca juga: 19 Penerbangan Domestik Terdampak Kebakaran di Bandara Ngurah Rai
Penjelasan Polana ini untuk merespons laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bahwa malam ini, Gunung Agung kembali erupsi. Tinggi kolom abu vulkanik dari gunung itu mencapai sekitar 3.000 meter di atas puncak kawah atau 6.142 meter di atas permukaan laut pada pukul 18.56 WITA.
"Sampai saat ini masih tidak ada dampak. Selama abu vulkaniknya tidak ke arah jalur penerbangan, bandara maupun pesawat masih beroperasi," kata Polana saat dihubungi Ahad, 21 April 2019.
Adapun Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan kolom abu vulkanik kelabu tebal, tertiup angin condong ke arah Barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan durasi sekitar 1 menit 22 detik. Erupsi ini lebih besar dibandingkan erupsi tadi pagi pukul 03.21 WITA yang tinggi kolom abu vulkanik mencapai 2.000 meter," kata dia.
BNPB, tutur Sutopo, memperkirakan hujan abu akan jatuh di sekitar Gunung Agung, khususnya di wilayah selatan hingga barat daya sesuai citra satelit Himawari.
Erupsi disertai lontaran batu pijar di sekitar puncak Gunung Agung. Lontaran material letusan berupa abu vulkanik dan pasir mencapai 2.500 - 3.000 meter dari puncak ke segala arah. Suara letusan terdengar hingga Bangli dan Klungkung. BNPB memastikan tidak ada korban jiwa dari kejadian ini, dan masyarakat juga tidak perlu mengungsi.
BPBD di sekitar Gunung Agung seperti BPBD Kabuapaten Karangasem, BPBD Klungkung, BPBD Bali dan aparat lain telah menyiapkan masker yang akan dibagikan kepada masyarakat yang terdampak.
Sutopo mengatakan hingga saat ini Bandara Internasional IGK Ngurah Rai masih normal. "Tidak ada dampak dari erupsi terhadap aktivitas penerbangan. Aktivitas masyarakat juga tetap normal. Bali aman," ujarnya.
HENDARTYO HANGGI