TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku memetik lima pelajaran penting dari dialognya bersama para pegawai perempuan alias Kartini Kementerian Keuangan.
Baca: Sri Mulyani: Tidak Ada Faktor yang Mengurangi Daya Investasi RI
"Berbagai kisah dengan para Kartini Kemenkeu membuat saya kagum," ujar Sri Mulyani melalui laman resmi-nya di Facebook, Ahad, 21 April 2019. Ia menggelar dialog itu dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh tepat pada hari ini.
Pelajaran penting pertama yang ia catat adalah pentingnya peran keluarga dalam karir Kartini Kemenkeu itu. Sri Mulyani mengatakan, keluarga, khususnya orang tua, sangat menentukan pilihan awal, serta menentukan kesuksesan belajar dan karir mereka.
Berikutnya, Sri Mulyani mempelajari bahwa sejatinya para pegawai perempuan kementeriannya sangat ingin membangun karir dan keluarga mereka secara seimbang. Selanjutnya pelajaran ketiga, ia melihat semangat para Kartini Kemenkeu sangat mengagumkan. "Semangat pantang menyerah sangat mengagumkan dalam menghadapi pilihan-pilihan sulit dalam berkarir dan berkeluarga."
Pelajaran keempat, kata Sri Mulyani, bahwa sebagai perempuan mereka sering harus membuktikan lebih mampu dan lebih pantas untuk menduduki suatu jabatan dibandingkan lelaki. Terakhir, ia mengatakan peran laki-laki dalam menciptakan dan mendorong persamaan kesempatan dan hak serta kemajuan juga sangat menentukan.
Baca juga: Sri Mulyani: Indonesia Ingin Tumbuh Lebih Cepat, Tapi...
Sebelumnya, Sri Mulyani telah menggelar dialog dengan para pegawai perempuan alias Kartini Kementerian Keuangan. Dialog pertama dilaksanakan bersama pegawai yang sudah mencapai puncak karir sebagai pejabat eselon satu dan dua di Kemenkeu dan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) di bawah Kemenkeu. Kemudian, dialog kedua dilakukan dengan perwakilan pegawai generasi milenial perempuan, yang baru mulai bekerja di Kemenkeu.
Dalam dialog itu, Sri Mulyani dan para pegawai Kemenkeu membahas bagaimana mereka dibesarkan di keluarga masing-masing. Selain itu, mereka juga menceritakan awal mereka memulai karir juga tantangan dan harapan sepanjang karir mereka. Percakapan juga mengalir ke bagaimana mereka menyikapi tantangan sebagai perempuan yang bekerja di kantor, sekaligus menjadi anak, ibu, maupun istri di rumah.
Sri Mulyani lantas meminta para Kartini Kemenkeu untuk mampu menggunakan pengalamannya dalam menyusun dan mempengaruhi kebijakan nasional, agar memahami tantangan dan kebutuhan perempuan. Mereka juga diminta untuk dapat menerjemahkan perbedaan gender dalam kebijakan publik sehingga Indonesia menjadi negara yang dapat memberi kesempatan secara adil dan sama, baik kepada perempuan maupun laki-laki.
Menurut Sri Mulyani, perjuangan dan pemikiran Kartini adalah sumber inspirasi bagi para perempuan dan hingga kini masih sangat relevan. Mengingat, Kartini tidak hanya berjuang untuk dirinya sendiri, melainkan bagi semua perempuan lain dalam memperoleh persamaan hak dan kesempatan untuk maju dan berperan positif dalam keluarga, masyarakat, negara, dan dunia.
CAESAR AKBAR