Hingga akhir tahun ini, tingkat penjualan di kedua wilayah diprediksi mencapai kisaran 65 persen dan tidak ada launching/pengembangan apartemen baru karena pasar apartemen di kedua wilayah ini karena masih berusaha menyerap banyaknya pasokan apartemen yang masih belum terjual hingga saat ini. Selain itu, ada sejumlah alasan wilayah Bantul dan Bogor memiliki potensi tinggi sebagai wilayah tinggal.
Dibandingkan kawasan Bodetabek lainnya, kedua wilayah ini memiliki kepadatan penduduk yang masih rendah. Martin menuturkan, wilayah Sentul masih berpotensi untuk dikembangkan sebagai wilayah hunian rumah tapak, namun untuk Bogor sudah memerlukan hunian vertikal.
Adapun Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto memproyeksikan bahwa pertumbuhan apartemen di Bogor, dan sekitarnya makin meningkat hingga 2020. Ferry menuturkan hal ini terjadi karena lokasi yang strategis serta pembangunan akses transportasi yang semakin mudah. “Residensial di daerah Selatan Jakarta ini sudah menjadi daya tarik karena perkembangan daerah serta infrastrukturnya yang semakin baik,” tuturnya.
Selain infrastruktur jalan tol Jagorawi, kini juga dibangun Bogor Outer Ring Road yang sudah mencapai tahap III A. Ruas tol Simpang Yasmin - Semplak sepanjang 2,85 kilometer ditargetkan selesai pada Desember 2019.
Rencana pembangunan Bogor Inner Ring Road, jalan poros Poros Tengah Timur (jalur Puncak Dua), dan kereta ringan (light rail transit) yang akan menghubungkan Bogor dengan Jakarta melewati Sentul kian menambah kepercayaan diri para pengembang.
Selain itu, kata Ferry, wilayah yang berada di ketinggian 200 meter—500 meter di atas permukaan laut ini memiliki pemandangan serta udara yang sejuk. Sebagai kawasan tinggal, kekayaan alam dan udara bersih ini menjadi daya tarik yang potensial untuk konsumen.
Harga apartemen di Bogor dan sekitarnya juga paling rendah dibandingkan dengan daerah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek). Tiap unit memiliki rata-rata harga dari Rp15 juta per meter persegi hingga Rp20 juta per meter persegi. Meskipun demikian, harga tersebut akan semakin tinggi sesuai keinginan pasar.
Baca: Tol BORR Lingkar Luar Bogor Dilanjutkan Hingga Jagorawi Dua
Ferry menuturkan hingga saat ini suplai total unit yang berada di Bogor dan sekitarnya serta Depok telah mencapai 31.777 unit. Adapun, sejak 2015 suplai unit secara kumulatif telah mencapai 6.642 unit, pada 2017 mencapai 11.302 unit, serta pada 2018 sebanyak 20.692 unit.
BISNIS