TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Riset Center of Reform on Economy (Core) Piter Abdullah menilai kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden inkumben Joko Widodo - Ma'ruf Amin versi quick count (hitung cepat) belum berdampak signifikan kepada nilai tukar rupiah dalam jangka dekat. Ia memperkirakan investor masih akan menunggu pengumuman hasil real count final Pemilu 2019.
Baca: Sri Mulyani Yakin Modal Mengalir Deras ke RI Usai Pemilu Karena..
"Kemenangan ini masih berdasarkan quick count, belum resmi. Pasangan calon nomor urut 02 (Prabowo Subianto - Sandiaga Uno) bahkan kemarin malam masiih mengklaim kemenangan. Jadi belum yang official dan ada kemungkinan berlanjut ke gugatan ke MK (Mahkamah Konstitusi). Investor masih akan menunggu," ujar dia dalam pesan singkat kepada Tempo, Kamis, 18 April 2019.
Jika nanti hasil resmi Komisi Pemilihan Umum menetapkan Jokowi kembali sebagai pemenang, Piter mengatakan potensi gangguan masih akan tetap ada kalau pasangan calon nomor urut 02 masih tidak menerima. "Kalau KPU sudah resmi menetapkan Jokowi pemenang dan Prabowo menerima, rupiah masih tetap dipengaruhi juga oleh kondisi global."
Namun, menurut Piter, selama kondisi global masih tetap dalam kondisi landai, maka dalam jangka menengah panjang nilai tukar rupiah berpotensi menguat. Ia juga mengatakan kemenangan inkumben Jokowi akan berdampak positif kepada iklim investasi. "Tapi tetap terpulang sejauh mana kebijakan pemerintahan jokowi yang baru nanti dan juga kondisi global," ujar Piter.
Secara terpisah, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira memprediksi Indonesia bakal kebanjiran modal asing setelah Pemilu 2019 rampung. "Tonenya optimistis," ujar dia.
Ia mengatakan optimisme itu disebabkan oleh berjalannya Pemilihan Presiden kemarin secara kondusif dan aman. Dengan lancarnya ajang pesta demokrasi itu, Bhima yakin para investor akan melihat Indonesia sebagai negara yang dewasa berdemokrasi.
Di samping faktor domestik, Bhima mengatakan ada faktor global yang mendorong derasnya arus modal asing ke dalam negeri, antara lain pertumbuhan perekonomian Cina yang cukup tinggi setelah sebelumnya diproyeksi rendah. Hal tersebut menjadi indikator bahwa dampak perang dagang mulai mereda.
CAESAR AKBAR