TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yakin dalam lima tahun mendatang tetap bisa meningkatkan ekspor dan neraca perdagangan Indonesia tetap positif. Hal itu dia sampaikan usai menggunakan hak suara pada Pemilu 2019.
Baca juga: Rini Soemarno Masih Kaji Positif Negatif Holding BUMN Penerbangan
Dia mengatakan sebenarnya kalau untuk kebijakan pemerintah lima tahun ke depan, praktis sudah diiapkan sejak dua sampai tiga tahun lalu. Tapi tiba-tiba ada dadakan berubah, karena lingkungan global. "Dadakan itu, artinya gmana caranya supaya ekspor kita atau neraca dagang kita bisa dipertahankan positif. Karena kalau tidak, kita akan dianggap berisiko," kata Darmin saat ditemui di tempat pemungutan suara 20 Pancoran, Jakarta, Rabu, 17 April 2019.
Jadi, kata dia, selain kebijakan-kebijakan jangka menengah, pemerintah yang juga sudah menyusun infrastruktur, tax holiday, dan berbagai fasilitas lainnya seperti OSS.
"Kami juga sedang siapkan pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi kita juga percepat, reforma agraria dan macam-macam itu tetap penting, tapi ada yang lebih mendesak sekarang, yaitu ekspor," ujarnya.
Darmin mengatakan dalam lima tahun ini, sebenarnya situasi ekonomi Indonesia sangat terpengaruh oleh dunia. Artinya, kata dia, apa yang pemerintah rencanakan beberapa tahun lalu, berubah, karena muncul hal-hal baru.
"Muncul perang dagang lah, sekarang tadinya AS terutama Donald Trump optimis dia pasti menang perang dagang, sekarang semuanya kena. Sekarnag semua kena, melambat, ekonomi dunia sedang melambat," ujarnya.
Adapun, kata dia, ekspor Indonesia urutan 4-5 terbesar merupakan negara yang sedang perang datang itu, seperti Cina, Amerika Seriat, Jepang, dan Eropa. Di negara itu semua, kata Darmin, ekspor Indonesia menurun sudah dua bulan. Artinya, kata Darmin, ada hal-hal baru yang berkembang yang juga harus dijawab dengan kebijakan yang baru-baru ini juga pemerintah buat.
HENDARTYO HANGGI