TEMPO.CO, Jakarta - Siti Hediati Harijadi atau akrab disapa Titiek Soeharto, putri mantan Presiden Soeharto, mengaku prihatin atas kondisi kotak suara yang dia anggap terlalu ringkih.
Baca: Titiek Janji Bila Prabowo Menang RI Akan Seperti Era Soeharto
"Biaya pemilu yang begitu besar, kok kotaknya kardus begitu sih?" ujar Titiek usai hak suara di TPS 02 Gondangdia, Menteng, Jakarta, Rabu, 17 April 2019. Mantan istri Prabowo Subianto itu khawatir dengan nasib kotak kardus yang ada di daerah terpencil, terutama bila terkena air saat diantar ke tujuan.
Terkait dengan pemilu, Titiek berharap pemilu bisa berlangsung secara damai. Kepada pemimpin yang kelak terpilih, diharapkan bisa menyelesaikan segala masalah sehingga keluhan warga yang selama ini ditemukan di berbagai tempat tidak akan terulang.
Titiek, yang mengenakan baju putih dengan kerudung berwarna senada dipadu celana cokelat muda, datang ke TPS setelah adiknya Tommy Soeharto selesai menggunakan hak suara. Sebelumnya sudah hadir beberapa anggota keluarga Cendana lain seperti Siti Hardiyanti Hastuti Rukmana (Tutut), Sigit Harjojudanto dan Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek). TPS 02 Gondangdia juga jadi tempat pemungutan suara bagi aktris Lulu Tobing.
Pemilihan Umum Presiden dan Legislatif 2019 digelar pada 17 April, dengan jumlah tempat pemungutan suara se-Indonesia sebanyak 810.329 TPS. Daftar Pemilih Tetap untuk Pemilu 2019 sebanyak 190.779.969 pemilih. Jumlah pemilih laki-laki tercatat sebanyak 95.373.698 jiwa, sedangkan pemilih perempuan berjumlah 95.406.271 pemilih.
Sebelumnya Kementerian Keuangan menyebutkan anggaran penyelenggaraan pemilu serentak 2019 mencapai Rp 25,7 triliun. Sejumlah dana tersebut nantinya akan dibagi dalam tiga kelompok.
"Menurut perhitungan @DitjenAnggaran Kementerian Keuangan, alokasi #UangKita untuk penyelenggaraan Pemilu 2019 terbagi dalam kelompok penyelenggaraan, pengawasan dan kegiatan pendukung seperti keamanan," seperti dikutip dari akun resmi Kementerian Keuangan @KemenkeuRI pada Rabu, 17 April 2019.
Misalnya, untuk alokasi anggaran penyelenggaraan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dianggarkan Rp 25,59 triliun. Sedangkan anggaran pengawasan ditetapkan Rp 4,85 triliun dan anggaran keamanan dialokasikan sebesar Rp 3,29 triliun.
Adapun penghitungan anggaran ini telah dilakukan secara hati-hati dimulai sejak menyusun Pagu Indikatif, Pagu Anggaran, dan Pagu Alokasi Anggaran. Sedangkan penetapan besaran anggaran ini telah dilaksanakan secara bertahap sebanyak tiga kali sejak 2017.
Baca: Titiek Soeharto Kritik Janji-janji Swasembada Pangan Jokowi
Oleh karena itu, Kementerian Keuangan mengimbau partisipasi dari seluruh masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya menjadi hal paling krusial untuk pemilu. "Sekali lagi, Jangan biarkan anggaran demokrasi menjadi sia-sia," tulis akun @KemenkeuRI.
ANTARA