TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menceritakan strateginya menggenjot pariwisata sebagai sektor perekonomian utama di daerahnya. Salah satu caranya adalah membuat semua tempat di Banyuwangi sebagai destinasi.
Baca: Politeknik Ini Bakal Buka Program Studi Kereta Api
Salah satu strateginya adalah saat PT Industri Kereta Api (INKA) dan Stadler Rail Group dari Swiss, akan membangun pabrik kereta api di Banyuwangi. Anas mengatakan para investor itu mesti mengubah desain pabriknya dengan mengedepankan identitas Banyuwangi. Mereka juga diminta membangun museum kereta api di sana.
"Jadi akan ada museum kereta api terbesar se-Asia di Banyuwangi," ujar Anas dalam acara Ngobrol @tempo dengan tema 'Komitmen CEO pada Pariwisata Indonesia' di Kantor Tempo, Jakarta, Senin, 15 April 2019. Investasi yang digelontorkan untuk pembangunan itu adalah sekitar Rp 1,6 triliun.
Dengan demikian, Anas mengatakan pembangunan itu sama sekali tidak akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah karena semuanya dibiayai investasi. "Kita beri persyaratan, itu harus green dan harus menjadi destinasi."
Kebijakan lainnya, Anas mengatakan hotel-hotel yang dibangun di Banyuwangi juga mesti didesain dengan menonjolkan identitas lokal baik di interior maupun eksterior gedung. Dengan demikian, para wisatawan mudah menjumpai identitas daerah di timur Pulau Jawa itu kala bertandang ke sana.
BACA: Hari Raya Nyepi, Pelabuhan di Bali Tutup hingga Jumat Pagi
Untuk menerapkan itu semua, ia mengatakan bukan regulasi yang diperlukan, melainkan komitmen. Anas mengklaim kerja sama itu juga bakal menguntungkan semua pihak. Untuk pemerintah, pembangunan destinasi menjadi tidak ditanggung APBD dan bagi pengusaha juga akan mendapat nilai tambah dari kunjungan para wisatawan.
CAESAR AKBAR