TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika mengatakan, surplus pada neraca perdagangan pada Maret 2019, menandakan bahwa perekonomian terus membaik. "Kinerja neraca perdagangan yang semakin membaik tidak terlepas dari upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah," ujar dia dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Senin, 15 April 2019.
Baca: Rizal Ramli Nilai Jokowi Terlalu Baik pada Cina
Menurut Erani, pemerintah bisa membalik pandangan pesimistis beberapa pihak mengenai neraca perdagangan Maret 2019. Sebelum Badan Pusat Statistik atau BPS mengeluarkan rilis, sejumlah kalangan memprediksi neraca perdagangan bakal defisit dalam rentang US$ 464 juta hingga US$ 1 miliar.
"Realitasnya, neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus mencapai US$ 540,2 juta pada Maret 2019," ujar Erani. Bahkan, surplus perdagangan Maret melonjak dari Februari 2019 yang mencapai US$ 329,9 miliar.
Erani mengatakan ada beberapa catatan penting pada kinerja neraca perdagangan Maret, antara lain nilai dan volume ekspor tumbuh di atas 10 persen. Nilai total ekspor nasional sepanjang Maret mencapai US$ 15,58 miliar, atau naik sekitar 11,7 persen (month-on-month). Adapun nilai ekspor nonmigas melonjak hingga 13 persen.