TEMPO.CO, Jakarta - PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) atau PT Askrindo mencatatkan penjaminan Kredit Usaha Rakyat atau KUR Rp 12,5 triliun pada Januari–Februari 2019. Hal tersebut disampaikan Direktur Operasional Ritel Askrindo, Anton F. Siregar, dalam acara sosialisasi KUR bersama Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian.
Baca juga: 4 Tahun Jokowi, Pemerintah Kucurkan Kredit Usaha Rakyat Rp 313 T
Anton menjelaskan jumlah tersebut dicapai dengan debitur sebanyak 438 ribu dan serapan tenaga kerja mencapai 490 ribu orang. Anton pun menjelaskan, pada tahun ini pemerintah menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp140 triliun atau meningkat 13,30 persen dari target 2018 sebesar Rp123,56 triliun. Pemerintah pun pada tahun ini menargetkan KUR produktif sebesar 6 persen.
"Dengan diselenggarakannya sosialisasi tentang KUR kami berharap dapat membantu pemerintah pusat untuk memberikan edukasi agar target Rp140 triliun untuk penyaluran KUR dapat mencapai target," ujar Anton dalam keterangan resmi, dikutip Minggu, 14 April 2019.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir, menyatakan pemerintah akan terus mendorong sosialisasi KUR untuk menjaring semakin banyak lagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Iskandar menjelaskan pemerintah akan menjaring UMKM yang layak tetapi belum tersentuh layanan keuangan seperti perbankan sebagai upaya pemerataan ekonomi.
“KUR adalah salah satu upaya pemerintah untuk membangun perekonomian rakyat. Kuatnya perekonomian Indonesia saat ini di tengah tren perlambatan ekonomi global dikarenakan UMKM yang kuat," ujar Iskandar.
Dalam acara tersebut, Iskandar menyerahkan KUR secara simbolis kepada perwakilan Debitur Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang hadir, antara lain Debitur KUR Bank BRI, Debitur KUR Bank BNI, dan Debitur Bank Mandiri.
BISNIS